Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Fakta Gempa Tibet yang Tewaskan 126 Orang

Potret daerah Otonomi Tibet, China. (pixabay.com/liming0759)

Jakarta, IDN Times - Daerah Otonomi Tibet di China diguncang gempa berkekuatan magnitudo 6,8 pada Selasa (7/1/2025). Wilayah tersebut terletak di sisi Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, dan merupakan rumah bagi sekitar 62 ribu orang.

Menurut Pusat Jaringan Gempa Bumi China (CENC), gempa terjadi di dekat perbatasan dengan Nepal pada pukul 09:05 pagi waktu setempat. Sementara, Survei Geologi Amerika Serikat melaporkan gempa tersebut berkekuatan magnitudo 7,1.

Episentrumnya terletak di Tingri, daerah pedesaan dekat perbatasan tempat lempeng tektonik India bertabrakan dengan lempeng Eurasia, yang menciptakan garis patahan panjang di dataran tinggi Tibet.

"Lebih dari 500 gempa susulan dengan kekuatan hingga magnitudo 4,4 telah terjadi setelah gempa tersebut hingga pukul 08:00 pagi waktu setempat pada 8 Januari," kata CENC, dikutip dari The Straits Times pada Rabu (8/1/2025).

1. Getaran gempa terasa hingga Nepal dan India

Bencana tersebut menjadi salah satu gempa terkuat di kawasan itu dalam beberapa tahun terakhir yang mengguncang kaki bukit utara Himalaya. Gempa juga mengguncang bangunan-bangunan di negara tetangga, yakni Nepal, Bhutan, dan India.

Video yang diterbitkan oleh lembaga penyiaran pemerintah China CCTV menunjukkan rumah-rumah hancur dengan dinding-dinding yang terkoyak. Rekaman juga memperlihatkan para petugas penyelamat mengarungi puing-puing yang berserakan di reruntuhan setelah gempa bumi, sementara beberapa memberikan selimut tebal kepada penduduk setempat agar tetap hangat dalam suhu di bawah nol derajat.

Gambar pengawasan yang diterbitkan oleh media pemerintah tersebut menunjukkan orang-orang berlarian melalui lorong-lorong toko saat rak-rak berguncang hebat, menyebabkan benda-benda jatuh ke tanah. 

"Setidaknya 126 orang diketahui tewas dan 188 orang terluka di pihak Tibet. Tidak ada kematian yang dilaporkan di Nepal atau di tempat lain," kata CCTV.

2. Lebih dari 30 ribu warga telah direlokasi

Pejabat China mengungkapkan, lebih dari 400 orang yang terjebak akibat gempa bumi tersebut telah diselamatkan. Sementara itu, lebih dari 30 ribu penduduk telah direlokasi, saat pencarian korban selamat memasuki hari kedua.

Survei awal menunjukkan bahwa 3.609 rumah hancur di wilayah Shigatse Tibet yang dihuni oleh 800 ribu orang. Lebih dari 1.800 personel penyelamat darurat dan 1.600 tentara telah dikirim ke wilayah tersebut.

Xinhua melaporkan, bantuan tanggap bencana, termasuk tenda, selimut, jatah makanan, generator listrik dan perlengkapan lainnya telah dikirim oleh otoritas pusat ke daerah-daerah yang terkena dampak gempa. Semua bagian jalan yang rusak akibat gempa juga telah dibuka kembali.

Sekitar 24 jam setelah gempa terjadi, para korban yang terjebak di bawah reruntuhan akan mengalami malam dalam suhu di bawah nol derajat, serta berisiko mengalami hipotermia dan dehidrasi.

Badan Meteorologi China melaporkan, suhu di Tingri sekitar minus 8 derajat celcius dan diperkirakan akan turun hingga minus 18 derajat pada malam hari, yang mana menambah penderitaan mereka yang kehilangan tempat tinggal.

3. Wilayah Tibet sering dilanda gempa

Bagian barat China, Nepal, dan India utara kerap kali dilanda gempa bumi. Tibet merupakan daerah yang aktif secara seismik. Tahun lalu, tercatat lebih dari 100 gempa bumi berkekuatan magnitudo 3,0 terjadi di sana. Namun, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,0 ke atas jarang terjadi, hanya sembilan kali sejak pergantian abad ke-20.

Pada 15 Agustus 1950, salah satu gempa terkuat yang pernah tercatat di dunia terjadi di Medog, Tibet timur. Gempa berkekuatan magnitudo 8,6 itu menghancurkan ribuan rumah, kuil, dan masjid, serta menewaskan lebih dari 3 ribu orang di Tibet dan lebih dari 1.000 orang di Assam, India.

Di daerah yang paling parah dilanda gempa, gunung bergeser dan lanskap berubah. Beberapa puncak runtuh, menghalangi sungai Yarlung Zangbo, dan tanah longsor menenggelamkan desa-desa ke dalam sungai.

4. Pemimpin spiritual Dalai Lama ucapkan doa untuk mereka yang terdampak gempa

Pemimpin spiritual agama Buddha Tibet, Dalai Lama. (x.com/DalaiLama)

Pemimpin spiritual agama Buddha Tibet yang diasingkan, Dalai Lama, menyampaikan doa untuk mereka yang terkena dampak gempa Tibet. Ia mengatakan bahwa gempa tersebut menyebabkan hilangnya banyak nyawa dan banyak orang yang terluka.

"Saya memanjatkan doa bagi mereka yang telah kehilangan nyawa dan mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih," ujarnya, dikutip dari NHK News.

Dalai Lama telah tinggal di India utara sejak melarikan diri dari tindakan keras pemerintah China terhadap Tibet. Namun, ia terus memberikan dukungan spiritual bagi orang-orang Tibet. Bagi Beijing, Dalai Lama adalah seorang separatis yang berusaha memisahkan wilayah tersebut dari China. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us