Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mobil Warga Israel Ditembak di Tepi Barat, 2 Tewas dan 3 Terluka 

Ilustrasi bendera Israel (pixabay.com/dror lahat)

Jakarta, IDN Times - Penembakan terhadap mobil terjadi di Tepi Barat pada Jumat (7/4/2023). Akibatnya, dua warga Israel tewas dan tiga di antaranya terluka.

Insiden itu terjadi setelah Israel melancarkan serangan udara ke Lebanon dan membombardir Jalur Gaza pada Jumat. Belakangan, eskalasi konflik meningkat usai pasukan Israel menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem.

1. Tiga orang terluka

Ilustrasi ambulans (unsplash.com/Mat Napo)

Melansir Al Jazeera, kelompok bersenjata menembaki mobil yang melintas di dekat pemukiman ilegal Israel di Hamra, provinsi Jericho utara di Tepi Barat.

“Serangan penembakan dilakukan pada kendaraan di Persimpangan Hamra. Tentara IDF (tentara Israel) sedang mencari di daerah itu,” kata militer Israel.

Layanan ambulans Magen David Adom menyebut, dua korban tewas berusia 20 tahunan. Pihaknya menjelaskan, tiga orang berusia 40 tahunan terluka, satu di antaranya luka parah.

Insiden di Hamra terjadi beberapa jam setelah Israel meluncurkan rudal ke arah Lebanon dan Gaza. Serangan balasan terjadi setelah wilayahnya dihantam roket yang ditembak dari Lebanon selatan.

Militer Israel mengatakan, beberapa pesawat tempurnya menyerang fasilitas milisi Palestina. Kelompok itu awalnya dituduh mendalangi serangan roket dari Lebanon selatan. Hampir tiga lusin roket mendarat ke daerah terbuka dan kota-kota di Israel utara pada Kamis.

2. Eskalasi kekerasan kemungkinan akan meningkat

Tidak ada korban dengan luka serius yang dilaporkan. Tetapi, beberapa penduduk di kota Qalili, Lebanon selatan, mengatakan mereka mendapat luka ringan akibat serangan Israel.

“Saya segera mengumpulkan istri dan anak-anak saya dan mengeluarkan mereka dari rumah,” kata warga Qalili Bilal Suleiman, yang tersentak bangun akibat ledakan bom tersebut.

Sementara itu, Presiden Proyek AS/Timur Tengah Daniel Levy mengatakan, eskalasi kekerasan kemungkinan akan meningkat lebih jauh. 

“Penolakan tanpa akhir atas kebebasan dan hak orang Palestina di bawah pendudukan, hidup di bawah rezim Israel yang represif, pasti akan menyebabkan orang mengambil bentuk perlawanan apapun, itulah yang terjadi di seluruh dunia, secara global, secara historis,” kata Levy.

3. Warga Israel diminta bawa senjata api

Ilustrasi senjata api (pixabay.com/Rudy and Peter Skitterians)

Pascapenembakan di Hamra, Komisaris polisi Israel Kobi Shabtai meminta warganya yang memiliki lisensi senjata api untuk membawa senjata mereka, dikutip dari Anadolu Agency.

Konflik baru-baru ini awalnya dipicu oleh pasukan Israel yang pada Kamis lalu menyerbu Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Israel. Saat itu, pasukan Israel menembakkan granat kejut dan menyerang warga Palestina ketika mereka beribadah.

Serangan Israel di Lebanon selatan dikhawatirkan akan mendorong konfrontasi ke fase baru yang berbahaya. Sebagai informasi, keduanya pernah berperang pada 2006, yang melibatkan tentara Israel dengan Hizbullah Lebanon.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us