Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Moderna: Booster Buatannya Lindungi dari Omicron

ilustrasi botol vaksin COVID-19 mRNA-1273 atau Spikevax, produksi Moderna (pixabay.com/mufidpwt)
ilustrasi botol vaksin COVID-19 mRNA-1273 atau Spikevax, produksi Moderna (pixabay.com/mufidpwt)

Massachusetts, IDN Times - Perusahaan farmasi Moderna mengklaim bahwa vaksin tambahan yang diproduksinya mampu menangkal varian Omicron, varian COVID-19 yang kini telah menyebar di puluhan negara di dunia. Pihak Moderna sendiri juga berencana akan mengembangkan vaksin tersebut.

1. Kepala petugas medis Moderna menilai mampu melindungi orang-orang di periode liburan

Dilansir dari The Guardian, perusahaan farmasi Moderna mengatakan vaksin tambahan buatannya tampaknya melindungi terhadap varian Omicron yang menyebar cepat dalam pengujian laboratorium dan bahwa versi saat ini akan terus menjadi garis pertahanan pertama melawan Omicron.

Keputusan untuk fokus pada vaksin saat ini, mRNA-1273, sebagian didorong oleh seberapa cepat varian itu menyebar.

Perusahaan berencana untuk mengembangkan vaksin khusus untuk melindungi terhadap varian Omicron, yang diharapkan untuk maju ke uji klinis awal tahun 2022 ini.

Kepala petugas medis Moderna, Dr. Paul Burton, mengatakan yang dimiliki perusahaannya saat ini adalah 1273. Menurutnya, ini sangat efektif dan sangat aman.

"Saya pikir itu akan melindungi orang-orang melalui periode liburan yang akan datang dan
melalui bulan-bulan musim dingin ini, ketika kita akan melihat tekanan paling parah dari
Omicron," ungkap pernyataan dari Dr. Paul Burton yang dilansir dari The Guardian.

Pihak Moderna mengatakan bahwa dua dosis vaksinnya menghasilkan antibodi penetral rendah terhadap Omicron tetapi dosis tambahan 50 mikrogram meningkatkan antibodi penetral terhadap varian 37 kali lipat.

Dosis tambahan 100 mikrogram yang lebih tinggi dari vaksin yang sama mendorong tingkat antibodi yang lebih tinggi, lebih dari 80 kali tingkat pra-peningkatan.

Data menguji darah dari orang-orang yang telah menerima vaksin melawan pseudovirus yang direkayasa untuk menyerupai varian tersebut belum ditinjau oleh rekan sejawat.

2. Pihak Moderna menilai terserah kepada pemerintah untuk mengukur tingkat perlindungan

Burton mengatakan terserah kepada pemerintah dan regulator setempat untuk mengukur apakah mereka menginginkan tingkat perlindungan yang ditingkatkan yang mungkin diberikan oleh dosis 100 mikrogram.

Perusahaan mengatakan bahwa dosis 100 mikrogram umumnya aman dan dapat ditoleransi dengan baik, meskipun ada kecenderungan reaksi merugikan yang sedikit lebih sering terjadi.

Moderna juga menguji keefektifan vaksin dibandingkan dengan pendorong prototipenya yang menargetkan beberapa varian yang menjadi perhatian sebelumnya dan mengatakan hasilnya serupa.

Regulator AS mengesahkan vaksin tambahan 50 mikrogram vaksin Moderna pada Oktober 2021 lalu. Dua dosis pertama vaksin Moderna keduanya 100 mikrogram.

Baik vaksin Moderna maupun vaksin buatan Pfizer telah dikaitkan dengan kasus peradangan jantung yang jarang terjadi, terutama pada pria muda.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin Moderna cenderung menyebabkan peradangan jantung pada tingkat yang lebih tinggi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Omicron saat ini sudah menyebar ke 89 negara di seluruh dunia.

Dikatakan jumlah kasus Omicron berlipat ganda dalam satu setengah hingga tiga hari di daerah dengan penularan di sekitar masyarakat, tetapi mencatat bahwa masih banyak yang tidak diketahui tentang varian tersebut, termasuk tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.

3. Beberapa waktu lalu, para ilmuwan Inggris mengatakan dua dosis vaksin tidak cukup menghadapi varian tersebut

Vaksin COVID-19 produksi Moderna. (Pixabay.com/mufidpwt)
Vaksin COVID-19 produksi Moderna. (Pixabay.com/mufidpwt)

Pada awal Desember 2021 lalu, para ilmuwan Inggris telah memperingatkan bahwa dua dosis vaksin COVID-19 tidak cukup menghentikan terkena varian Omicron.

Analisis awal kasus di Inggris terhadap varian Omicron dan Delta menunjukkan vaksin kurang efektif dalam menghentikan varian baru. Tetapi vaksin tambahan mencegah sekitar 75 persen orang mendapatkan gejala COVID-19.

Sementara itu, pejabat tinggi pemerintahan Inggris, Michael Gove, yang memimpin pertemuan dengan menteri pertama dari negara-negara devolusi memperingatkan Inggris menghadapi situasi yang sangat mengkhawatirkan.

Salah satu kekhawatiran utama sejak varian Omicron yang sangat bermutasi pertama kali muncul adalah bahwa hal itu akan membuat vaksin menjadi kurang efektif.

Namun di sisi lain, ada optimisme bahwa vaksin masih akan membuat banyak orang keluar dari rumah sakit bahkan jika lebih banyak yang terkena COVID-19.

Kepala Vaksinasi UK Health Security Agency, Dr. Mary Ramsay, mengatakan perkiraan awal harus diperlakukan dengan hati-hati tetapi mereka menunjukkan bahwa beberapa bulan setelah vaksin kedua, ada risiko lebih besar terkena varian Omicron dibandingkan dengan varian Delta.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Christ Bastian Waruwu
EditorChrist Bastian Waruwu
Follow Us