Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mulai Dari Menghina Kandidat Lain Hingga Paus, Inilah Sosok Presiden Baru Filipina

Sumber Gambar: forbes.com

Filipina baru saja mendapatkan seorang presiden baru. Adalah Rodrigo Duterte (71) yang merupakan sosok politisi yang sudah menarik perhatian di Filipina. Pamor Duterte semakin naik setelah kampanye tidak biasanya di Pilpres tahun ini.

Rodrigo Duterte dikenal keras dalam berkata-kata.

Seperti dikutip dari Al Jazeere, Duterte adalah mantan Wali Kota Davao, salah satu kota besar di Filipina. Namun, selama pemerintahan, Duterte pun dikenal sebagai pemimpin yang kasar dan keras. Dirinya tidak sungkan dalam menyampaikan pemikirannya, meskipun menyakiti orang lain.

Meski begitu, Duterte berhasil membawa Davao menjadi salah satu kota paling aman di Asia Tenggara. Padahal Davao dulu dikenal dengan kota paling penuh ancaman. Selain itu Davao juga menjadi kota yang diminati oleh para turis, selain Ibukota Manila.

Sifatnya itu terus dibawa dalam kampanyenya sebagai presiden.

Duterte mengakui ingin melakukan beberapa tindakan 'menyeleneh'. Selain itu, dirinya juga sempat membuat candaan tentang para penyandang disabilitas dan lansia. Duterte mengatakan bahwa orang-orang seperti itu, harusnya segera 'meninggalkan dunia' karena hanya merepotkan.

Lalu, pada salah satu sesi pidatonya, Duterte juga sempat menyinggung pemerintah Singapura terkait seorang pelaku pembunuhan, yang merupakan warga Filipina, yang dihukum mati pada 1995. Duterte mengaku bahwa itu menyulut amarahnya, dia bahkan mengatakan bahwa bila melihat bendera Singapura, maka dia akan membakarnya.

Duterte juga terus mengkritisi kinerja pemerintahan Benigno Aquino III yang menjabat dari 2010 silam. Duterte mengatakan bahwa kebijakan Benigno seperti dalam masa kerajaan, tanpa demokrasi. Bukan hanya mantan presiden, tapi calon presiden saingannya, Max Roxas pun diakuinya tidak kompeten untuk memimpin negeri, karena memiliki pemikiran yang sama dengan Benigno.

Menghina Paus Fransiskus.

Saat mengumumkan pencalonan dirinya sebagai Presiden, Duterte sempat menyingung Paus Fransiskus. Alasannya adalah karena menganggap kedatangan Paus di Filipina pada akhir tahun silam membuat Manila menjadi sangat macet dan melumpuhkan transportasi.

Duterte sendiri mengaku saat itu ingin menuju kantornya, tapi membutuhkan waktu lima jam. Dilansir dari Kompas, Duterte mengaku ingin bertemu langsung dengan Paus dan mengatainya sebagai anak pelacur. Dia ingin meminta Paus Fransiskus tidak perlu datang lagi ke Filipina. Tentu perkataan ini mendapatkan kecaman dari berbagai pihak. Namun setelah pelantikannya tanggal 30 Juni mendatang, Duterte segera dijadwalkan ke Vatikan untuk meminta maaf.

Meskipun kontroversi terus dibuat oleh Rodrigo Duterte, dirinya berhasil menunjukkan bahwa seorang pemimpin berani bertindak. Dirinya sempat diisukan ikut menjadi pasukan keamanan Davao saat menghadapi para kriminal yang dulu merajalela di kota tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Erwanto Khusuma
EditorErwanto Khusuma
Follow Us