Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Niat Mau Gabung Uni Eropa, Serbia Malah Makin Mesra dengan Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (twitter.com/KremlinRussia_E)
Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden Serbia, Aleksandar Vucic. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Jakarta, IDN Times - Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, mencapai kesepakatan berupa suplai gas alam dari Rusia pada Minggu (29/5/2022). Kesepakatan tersebut merupakan kontrak yang berdurasi selama 3 tahun. Hal tersebut mencerminkan kedekatan Serbia dengan Rusia walaupun di tengah krisis Eropa yang masih berkecamuk. 

Uni Eropa (UE) sudah sejak jauh-jauh hari menjatuhkan sanksi kepada Rusia, termasuk membatasi impor gas alam. Namun, hal itu tidak membuat Serbia menjauh dari Rusia, yang justru berusaha mencapai kesepakatan suplai gas alam dengan Moskow. 

Kesepakatan ini terbilang menarik karena Serbia sebelumnya telah mengutarakan keinginannya untuk bergabung dengan Uni Eropa. 

1. Vucic capai kesepakatan 3 tahun dengan Rusia

Rusia saat ini ditimpa sanksi terkait regulasi sumber daya alamnya oleh berbagai pihak, termasuk UE dan Amerika Serikat (AS). Namun, Serbia mengesampingkan sanksi tersebut dan menguatkan kerja sama dengan Rusia.

Bisa dikatakan bahwa Serbia sangat bergantung dengan gas Rusia. Vucic mencoba memanfaatkan hubungan lamanya dengan Rusia dengan mencapai kesepakatan gas alam dari Rusia selama 3 tahun.

Gazprom menjadi perusahaan asal rusia yang menjadi pemasok gas alam bagi Serbia. Sebelumnya, kontrak Gazprom dengan Serbia habis pada 31 Mei. Selain itu, dalam percakapannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, Vucic menyisipkan sebuah pernyataan bahwa ia berharap perdamaian akan segera terbentuk, dilansir the Globe and Mail

2. Biaya yang murah dan sebuah keuntungan bagi Serbia

Kesepakatan gas alam dari Rusia ini segera dicapai oleh Vucic dikarenakan sangat memberikan keuntungan bagi Serbia.

Pasalnya, selain kontrak lama yang juga hampir berakhir, kontrak baru ini juga memberikan biaya yang terbilang murah dibanding dengan negara-negara Eropa lainnya yang disuplai oleh Rusia.

Dilansir dari RFE/RL, pada musim dingin harga gas yang diperoleh Serbia dari Gazprom sebagai perusahaan pemasok bisa saja mencapai 10 hingga 12 kali lebih murah.

Hal ini diduga kerena tindakan Serbia yang menolak sanksi Uni Eropa, serta kedekatan yang sudah sejak lama berlangsung dengan Rusia.

3. Menteri Dalam Negeri Serbia yang Pro-Rusia

Menteri Dalam Negeri Serbia, Aleksandar Vulin. (twitter.com/darnartan)
Menteri Dalam Negeri Serbia, Aleksandar Vulin. (twitter.com/darnartan)

Menteri Dalam Negeri Serbia, Aleksandar Vulin, menjadi salah satu kunci dalam inisiatif Serbia menjalin kesepakatan dengan Rusia. Pasalnya, akhir-akhir ini ia sering kali menunjukkan dukungannya kepada Rusia.

Hal itu ia tunjukkan langsung ketika sedang dalam pertemuan dengan Duta Besar Rusia untuk Serbia pada Selasa, 22 Maret silam.

Dilansir TASS, Vulin mengatakan bahwa Serbia tidak akan menjadi bagian dalam agenda barat yang anti-Rusia. Vulin juga menambahkan bahwa Serbia berhak menentukan siapa yang akan menjadi sekutunya.

“Pemimpin bebas, rakyat bebas, membuat keputusan yang baik untuk Serbia dan tidak menerima perintah dari Barat," kata Vulin dikutip dari Aljazeera, seraya mendukung kesepakatan terbaru antara dua pemerintah. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

Viral Tesla Cybertruck Harga Miliaran Dikawal Tot-Tot Wuk-Wuk

25 Sep 2025, 22:30 WIBNews