Pramono Akan Lacak Akun Chaptoen Koordinasi Tawuran Pelajar di Jakarta

- Akun Chaptoen digunakan untuk produksi konten tawuran pelajar di Jakarta.
- Chat Tawuran digunakan untuk koordinasi aksi tawuran pelajar melalui media sosial, dengan pola komunikasi yang terstruktur.
- Sebanyak 30-40% siswa di Jakarta terlibat dalam aksi tawuran, dengan sebagian besar teman sekolah mereka ikut serta.
Jakarta, IDN Times – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan akan melacak akun Instagram bernama Chaptoen atau Chat Tawuran yang diduga digunakan sejumlah pelajar di Ibu Kota untuk mengoordinasi aksi tawuran.
Pramono mengatakan pihaknya akan meminta Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta untuk menindaklanjuti keberadaan akun tersebut.
“Kalau ada akun itu, nanti saya minta Kepala Dinas Kominfo, Pak Budi, untuk melacak dan melaporkannya. Karena kalau memang ada, itu harus segera ditindak,” kata Pramono di Panti Sosial Bina Remaja, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025).
1. Akun untuk produksi konten tawuran

Ia menilai akun Chaptoen sengaja dibuat untuk memproduksi konten dari aksi tawuran pelajar.
“Pasti tujuannya apa? Ya, untuk dibuat konten. Kan kalau ada anak tawuran, enggak semuanya begitu, ada yang sengaja menciptakan itu untuk konten,” ujarnya
2. Chat Tawuran untuk kordinasi aksi

Sebelumnya Wakil Ketua Panitia Khusus (Pansus) Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan DPRD Provinsi DKI Jakarta, Elva Farhi Qolbina, menyoroti maraknya aksi tawuran pelajar di Ibu Kota yang ternyata diatur melalui media sosial. Ia mengungkap adanya akun Instagram bernama Chaptoen (Chat Tawuran) yang digunakan pelajar untuk merencanakan bentrokan.
Menurut Elva, pola komunikasi melalui akun tersebut sangat terstruktur. Saat dirinya mencoba masuk menggunakan akun pribadi, justru langsung ditutup, menandakan sistem yang dijalankan kelompok pelajar itu cukup rapi.
“Akun Chaptoen ini sangat terstruktur. Punya cabang di berbagai wilayah Jakarta. Bahkan melibatkan alumni,” jelas Elva dikutip laman DPRD DKI, Rabu (24/9/2025).
3. Sebanyak 30 sampai 40 persen siswa ikut tawuran

Elva menceritakan pengakuan pelajar yang ia temui dalam forum OSIS. Para siswa mengungkap sebagian besar teman sekolah mereka terlibat tawuran.
“Sekitar 30 sampai 40 persen siswa di sekolah mereka adalah pelaku tawuran. Bahkan ada unggahan anak-anak berseragam membawa parang dan celurit,” ujar Elva.