Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Niger Tuding Benin Culik Warganya di Pelabuhan

Anak-anak yang mengibarkan bendera Niger. (twitter.com/Unicefniger)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Niger, pada Minggu (9/6/2024), menuding Benin telah menculik lima warganya di Pelabuhan Seme Kpodji. Mereka dituding telah melakukan pelanggaran karena berusaha mengirimkan minyak mentah dari negaranya ke China lewat Benin. 

Dalam sebulan terakhir, relasi Niamey-Porto Novo menegang di tengah penutupan sepihak perbatasan di sisi Niger. Alhasil, Benin memblokir Niger mengekspor minyak bumi di blok Agadem ke China melalui teritori dan pelabuhannya. 

1. Pekerja ditangkap ketika mengecek pipa gas di Benin

Junta militer Niger mengatakan bahwa pekerja yang ditangkap merupakan utusan dari perusahaan minyak China di Afrika, Wapco (West African Pipeline Company) untuk mengecek pipa migas. 

"Lima pekerja asal Niger sudah diculik oleh Benin dan mereka sudah ditahan sejak Rabu (5/6/2024) lalu. Niger akan melakukan apapun untuk mengamankan dan membebaskan warga yang diculik," tegasnya, dikutip TV5Monde.

"Presiden Benin Patrice Talon sudah melakukan berbagai pelanggaran kesepakatan antara kedua negara soal pengiriman minyak bumi. Ini adalah salah satu bentuk tanggung jawab dalam segala pelanggaran fisik dan integritas moral dari warganya yang ditahan di Benin," sambungnya. 

Sebelumnya, Perdana Menteri Niger Ali Mahaman Lamine Zeine menuding Benin setuju menampung tentara Prancis yang bertujuan melatih teroris untuk merusak stabilitas negaranya. 

2. Benin tuding dua pekerja Wapco sebagai mata-mata Niger

Benin mengumumkan bahwa penangkapan warga Niger di Seme Kpodji ini dikarenakan pelanggaran yang dilakukannya untuk mengirimkan minyak. Bahkan, dua di antaranya dituding sebagai mata-mata Niger di Benin. 

"Dua dari lima warga Niger yang ditangkap oleh aparat keamanan adalah agen asing yang menjalankan tugasnya sebagai mata-mata rezim militer Niamey. Mereka kerap menyamar dan menggunakan seragam palsu dari Wapco-Niger," ungkapnya. 

Sementara itu, Niger mengklaim bahwa salah seorang yang dituding Benin sebagai mata-mata adalah Wakil Direktur Wapco-Niger, Aminou Hadizatou Ibra. Sedangkan, empat lainnya adalah jajaran petinggi di Wapco-Niger. 

Dalam perjanjian kedua negara, hanya minyak mentah asal Niger yang boleh dikirimkan lewat pipa minyak tersebut. Sebagai informasi, penemuan minyak bumi di Agadem telah berdampak baik bagi ekonomi kedua negara, termasuk China. 

3. Belum ada kepastian tensi Niger-Benin akan berakhir

Pada April, CNPC (China National Petroleum Corporation) setuju menyerahkan hasil keuntungan dan membaginya dengan pemerintah Niger. Perusahaan China tersebut sudah memberikan hutang senilai 400 juta dolar AS (Rp6,5 triliun) kepada junta militer yang tengah mencari pendanaan. 

Selain menguntungkan bagi rezim militer Niger, ekspor minyak dari kilang minyak di Agadem ini turut memberikan keuntungan kepada pemerintah Benin karena dikirim melalui negaranya. 

Dilansir RFI, tensi diplomatik Niger-Benin membuat prospek ekonomi dari ekspor minyak ke China tersendat. Wapco dan China pun menginisiasi peran sebagai penengah untuk meredam ketegangan. Sayangnya, pertemuan terakhir Niger-Benin pada akhir Mei masih belum membuahkan kabar baik. 

Saat ini, CNPC sudah memiliki proyek besar di enam negara Afrika, meliputi Sudan, Sudan Selatan, Niger, Chad, Benin, dan Mozambik. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us