Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Militer Sudan Setuju Gencatan Senjata di El Fasher Selama 7 Hari

Khartoum, Sudan. (unsplash.com/mohammedmojahed)
Khartoum, Sudan. (unsplash.com/mohammedmojahed)
Intinya sih...
  • Guterres sambut baik gencatan senjata selama sepekan di El-FasherPBB berupaya menghubungi SAF dan RSF untuk menyetujui gencatan senjata. Guterres menyebut gencatan senjata penting untuk distribusi bantuan keamanan di Darfur Utara.
  • PBB khawatir perang sipil Sudan melebar ke negara tetanggaAsisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika, Akyaa Pobee, menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan konflik militer. Konflik ini juga mengancam situasi di negara tetangga Sudan seperti Libya dan Mesir.
  • Sudan melantik Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri baruAl-Burhan resmi

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Militer Sudan (SAF) Abdel Fattah al–Burhan, pada Sabtu (28/6/2025), mengungkapkan persetujuannya terkait gencatan senjata di El-Fasher, Provinsi Darfur Utara selama 7 hari. 

Persetujuan ini setelah adanya dialog dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, lewat telepon. Ia menawarkan gencatan senjata selama sepekan untuk akses bantuan kemanusiaan. 

Sejak dimulai pada April 2023, perang sipil Sudan antara SAF dan Rapid Support Forces (RSF) masih belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

1. Guterres sambut baik gencatan senjata selama sepekan di El-Fasher

Guterres mengungkapkan bahwa PBB telah berupaya menghubungi SAF dan RSF untuk menyetujui gencatan senjata selama sepekan. 

“Kami sedang mengupayakan kontak kepada kedua pihak secara objektif dan ini adalah alasan fundamental untuk menghubungi lewat sambungan telepon. Kami sedang menghadapi situasi dramatis di El Fasher,” ungkapnya, dilansir Arab News

Ia menambahkan, gencatan senjata ini sangat penting disetujui untuk memastikan keefektifan distribusi bantuan keamanan di Darfur Utara. PBB sudah menyiapkan pengiriman bantuan skala besar ke El Fasher. 

Sementara ini, El Fasher yang terletak 800 km tenggara Khartium masih dikuasai oleh SAF. Namun, RSF terus berupaya merebut El Fasher dalam setahun terakhir. 

2. PBB khawatir perang sipil Sudan melebar ke negara tetangga

Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Afrika, Akyaa Pobee, menyerukan pentingnya SAF dan RSF untuk segera menyelesaikan konflik yang berlangsung lebih dari 2 tahun itu

“Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan penyelesaian konflik dengan cara militer. Kami melihat peningkatan penggunaan senjata jarak jauh, termasuk drone yang semakin membuat situasi di kawasan tidak stabil,” terangnya, dikutip UN News

Ia menyebut, konflik ini mengancam situasi di negara tetangga Sudan seperti Libya, dan Mesir. Selain itu, konflik ini juga terkait dengan pasukan terafiliasi Tentara Nasional Libya. 

3. Sudan melantik Menteri Pertahanan dan Menteri Dalam Negeri baru

Pada hari yang sama, Al-Burhan resmi melantik Hassan Daoud Kabroun sebagai Menteri Pertahanan Sudan dan Babikir Samra sebagai Menteri Dalam Negeri Sudan yang baru. 

“Sudan tengah melalui situasi yang sangat sulit dan membutuhkan persatuan untuk mempertahankan integritas teritorial,” ungkap Kabroun, dilansir Sudan Tribune. 

Sementara itu, Samra mengungkapkan bahwa Sudan akan mampu menyelesaikan permasalahan keamanan dan kementeriannya akan membangun keamanan kepada seluruh rakyat Sudan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us