Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ombak Ganas Tewaskan 17 Migan Haiti yang Lari dari Geng Kriminal

ilustrasi kapal kecelakaan (pexels.com/Giota Sakellariou)
ilustrasi kapal kecelakaan (pexels.com/Giota Sakellariou)

Cianjur, IDN Times - Sedikitnya 17 orang ditemukan tewas oleh tim penyelamat setelah sebuah kapal yang membawa puluhan pengungsi Haiti terbalik di lepas pantai Bahama, kata pihak berwenang pada Minggu (24/7/2022).

Otoritas terkait mengatakan, banyak warga Haiti yang berusaha pergi ke Amerika Serikat (AS) untuk melarikan diri dari kekerasan geng dan kemiskinan yang terjadi di dalam negeri.

Berdasarkan penuturan Perdana Menteri Bahama, Philip Davis, dari 17 mayat yang ditemukan, satu di antaranya adalah bayi. Beruntungnya, masih ada 25 orang yang berhasil selamat, empat di antaranya adalah perempuan. 

Davis juga mengatakan, pihak berwenang yakin mereka berada di speedboat untuk tujuan ke Miami. "Diduga kapal itu terbalik di laut yang ganas," kata dia, dikutip dari Al Jazeera.

1. Ada dugaan penyelundupan manusia

ilustrasi orang ditahan (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi orang ditahan (pexels.com/RODNAE Productions)

Menurut Komisaris Polisi Clayton Fernander, sekitar 60 orang mungkin berada dalam kapal tersebut dan lebih banyak lagi yang diduga hilang.

Pemerintah Bahama melaporkan, dua orang asal Bahama telah ditahan atas tuduhan penyelundupan manusia. Semua penumpang yang ditemukan oleh petugas, dalam keadaan hidup atau mati dan ada juga yang hilang, diyakini sebagai migran Haiti, dikutip dari Reuters

Kapal itu terbalik sekitar 11 kilometer atau 6,8 mil dari pulau New Providence.

2. Krisis yang menimpa Haiti

ilustrasi krisis (unsplash.com/Markus Winkler)
ilustrasi krisis (unsplash.com/Markus Winkler)

Kondisi ekonomi dan keamanan di Haiti semakin memburuk. Bencana alam juga menjadi momok mengerikan di Haiti, seperti gempa dahsyat pada 2010, ketika guncangan berkekuatan 7,2 SR menewaskan sekitar 360 ribu orang. 

Banyak warga Haiti yang melarikan diri untuk mencari keselamatan dan pekerjaan. Banyak dari mereka yang lari menuju AS dan Negara-negara di Amerika Latin. Sebagian besar warga Haiti mencoba menyebrang ke AS dari jalur darat melalui perbatasan AS-Meksiko, tetapi sebagian lainnya melalui laut.

3. AS mengusir sebagian besar pengungsi

ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Cristina Glebova)
ilustrasi bendera Amerika Serikat (unsplash.com/Cristina Glebova)

AS mengusir sebagian pengungsi dikarenakan aturan pandemik COVID-19, yang memungkinkan para pejabat perbatasan dengan cepat mengembalikan migran ke negara asal mereka tanpa memproses klaim suaka mereka.

Pada September tahun lalu misalnya, ada sekitar 15 ribu pengungsi Haiti berkumpul di Texas selatan yang berharap untuk meminta suka. Namun, otoritas AS membersihkan kamp darurat dan mengirim sebagian besar kembali ke Haiti dengan penerbangan deportasi.

Penjaga pantai AS juga telah mencegat dan mengembalikan lebih dari 6 ribu warga Haiti sejak Oktober, yang merupakan migrasi terbesar Haiti dalam 20 tahun terakhir.

Menteri Imirgrasi Bahama, Keith Bell, mengatakan bahwa para penyintas mengindikasikan bahwa mereka membayar antara 3 ribu dan 8 ribu dolar AS untuk perjalanan tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us