Pamer Senjata Ofensif, Prancis Tutup 4 Stan Israel di Paris Air Show

- Penyelenggara Paris Air Show dirikan sekat hitam di paviliun Israel.
- Israel telah menyepakati larangan senjata ofensif untuk dipamerkan
- Pemerintah Prancis telah meningkatkan kritiknya terhadap Israel atas invasinya ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir.
Jakarta, IDN Times - Prancis menutup empat stan utama produsen senjata Israel pada acara Paris Air Show karena memamerkan senjata ofensif. Instruksi tersebut diberikan oleh otoritas Prancis pada Senin (16/6/2025), usai keempat perusahaan itu gagal mematuhi kesepakatan untuk menyingkirkan senjata ofensif itu dari stan mereka.
Dilansir France24, keempat perusahaan tersebut, antara lain Rafael, Elbit Systems, dan Israel Aerospace Industries (IAI) yang memproduksi bom dan rudal berpemandu, serta UVision yang memproduksi drone. Sementara itu, tiga stan lainnya yang lebih kecil dan tidak memamerkan perangkat keras, serta stan Kementerian Pertahanan Israel tetap dibuka.
Acara pameran udara tahunan tersebut berlangsung di tengah meningkatnya konflik di Timur Tengah. Pemerintah Prancis telah meningkatkan kritiknya terhadap Israel atas invasinya ke Gaza dalam beberapa bulan terakhir. Presiden Emmanuel Macron menyebut tingkat penderitaan manusia di wilayah kantong Palestina itu tidak dapat ditoleransi.
1. Penyelenggara Paris Air Show dirikan sekat hitam di paviliun Israel
Kementerian Pertahanan Israel mengakui telah menolak perintah untuk menyingkirkan beberapa sistem persenjataan dari pameran. Hal itu direspons penyelenggara pameran dengan mendirikan sekat hitam yang memisahkan paviliun industri Israel dari paviliun lainnya.
"Keputusan yang keterlaluan dan belum pernah terjadi sebelumnya ini berbau pertimbangan yang didorong oleh kebijakan dan komersial. Prancis bersembunyi di balik pertimbangan yang konon politis untuk mengecualikan senjata ofensif Israel dari pameran internasional, senjata yang bersaing dengan industri Prancis," bunyi pernyataan Kementerian, dikutip dari The Guardian.
CEO IAI, Boaz Levy, mengatakan sekat hitam tersebut mengingatkan pada hari-hari kelam ketika orang Yahudi dipisahkan dari masyarakat Eropa. Protes senada juga dilontarkan Rafael, yang menyebut tindakan itu belum pernah terjadi sebelumnya, tidak dapat dibenarkan, dan bermotif politik.
Sementara itu, wakil presiden senior di Elbit Systems, Meshar Sasson, menuduh Prancis mencoba menghalangi persaingan dengan menunjuk pada serangkaian kontrak yang dimenangkan Elbit di Eropa.
2. Pertahanan menjadi fokus utama di Paris

Pertahanan menjadi fokus utama di Paris tahun ini di tengah ketegangan geopolitik dan janji untuk meningkatkan anggaran keamanan Eropa. Hal itu bersamaan dengan permintaan yang relatif rendah oleh maskapai penerbangan komersial untuk menempatkan pesanan baru yang besar.
Perusahaan pertahanan Israel telah mempromosikan produk baru yang akan diperkenalkan di Paris Air Show, yang juga menjadi salah satu yang terbesar di dunia penerbangan, seperti sistem peringatan rudal inframerah PAWS-2 (HR) milik Elbit.
Perusahaan pertahanan lainnya yang meramaikan pameran tersebut adalah Lockheed Martin dan Raytheon dari AS, produsen rudal Eropa MBDA, serta Aviation Industry Corporation of China. Acara itu juga akan dihadiri oleh ratusan delegasi militer, mengutip CNBC.
3. Israel telah menyepakati larangan senjata ofensif untuk dipamerkan

Kantor Perdana Menteri Prancis, Francois Bayrou, mengatakan telah memberi tahu semua peserta pameran sebelumnya bahwa senjata ofensif akan dilarang dipamerkan. Kedutaan besar Israel di Paris pun telah menyetujui hal tersebut.
Bayrou mengatakan, mengingat sikap diplomatik Prancis dan khususnya kekhawatiran yang sangat besar tentang Gaza, pemerintahnya merasa tidak dapat menerima senjata ofensif untuk dipamerkan. Pihaknya menambahkan bahwa perusahaan dapat melanjutkan pamerannya jika mereka mematuhi persyaratan tersebut.
Penyelenggara Paris Air Show mengatakan pihaknya tengah dalam pembicaraan dengan Israel untuk mencoba membantu berbagai pihak menemukan hasil yang menguntungkan bagi situasi tersebut.