Panama Tidak Akan Gratiskan Kapal Perang AS yang Lewati Terusan

Jakarta, IDN Times - Presiden Panama José Raúl Mulino membantah pernyataan Amerika Serikat (AS) yang menyebut kapal perang AS kini dapat melintasi Terusan Panama tanpa biaya. Pernyataan tersebut diumumkan oleh Departemen Luar Negeri AS (DOS) melalui media sosial X pada Rabu (5/2/2025) malam.
Mulino menyatakan bahwa ia tidak memiliki wewenang untuk mengatur atau membebaskan biaya transit kapal di terusan tersebut. Ia juga meminta duta besar Panama di Washington untuk membantah klaim AS tersebut.
“Saya sepenuhnya menolak pernyataan itu,” kata Mulino.
1. Panama sebut tidak ada kesepakatan dengan AS
Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth pada Rabu (5/2/2025), Mulino mengatakan bahwa ia tidak pernah menyetujui pembebasan biaya transit bagi kapal perang AS. Ia juga terkejut dengan pernyataan pemerintah AS yang menyebut kesepakatan telah dicapai.
“Saya sudah menyampaikan kepada Hegseth bahwa saya tidak memiliki kewenangan untuk menetapkan atau menghapus biaya transit,” ujar Mulino, dilansir dari ABC News.
Pernyataan ini sekaligus membantah klaim DOS yang menyatakan kapal pemerintah AS dapat melintasi Terusan Panama tanpa dikenakan biaya. Sampai saat ini, pemerintah AS belum memberikan tanggapan atas bantahan dari Panama.
2. Otoritas Terusan Panama juga membantah klaim AS

Selain Mulino, Otoritas Terusan Panama (ACP) juga menyatakan tidak ada perubahan aturan terkait biaya transit. Lembaga independen yang bertanggung jawab atas pengelolaan terusan ini mengatakan bahwa mereka belum mengubah ketentuan mengenai tarif.
“Otoritas Terusan Panama, yang berwenang menetapkan biaya dan aturan transit, mengonfirmasi bahwa tidak ada penyesuaian yang dilakukan,” bunyi pernyataan resmi ACP.
Meski demikian, ACP menyatakan siap berdialog dengan AS mengenai kemungkinan prioritas bagi kapal perang AS untuk melintasi terusan.
Ketegangan antara AS dan Panama meningkat setelah Presiden Donald Trump mengancam akan mengambil kembali kendali atas Terusan Panama. Trump menilai biaya transit yang ditetapkan Panama terlalu tinggi dan menuduh negara tersebut memberi ruang bagi pengaruh China di sekitar terusan.
3. Trump ancam ambil alih kembali Terusan Panama jika tidak ada kesepakatan

Sejak memenangkan pemilu AS pada November 2024, Trump secara terbuka menyatakan kemungkinan menggunakan kekuatan militer untuk merebut kembali Terusan Panama. Pada Januari 2025, ia mengatakan AS akan “mengambil kembali” terusan jika tidak ada kesepakatan dengan Panama.
Dilansir Al Jazeera, Trump juga menuding keberadaan China di sekitar terusan dapat melanggar perjanjian netralitas yang ditandatangani AS dan Panama pada 1977. Namun, Panama dan China membantah tuduhan tersebut.
Selama kunjungannya ke Panama, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio bertemu dengan Mulino serta pejabat ACP. Rubio menyampaikan pesan dari Trump bahwa AS tidak dapat menerima pengaruh China di wilayah terusan.
Setelah pertemuan itu, Mulino mengumumkan bahwa Panama akan menarik diri dari proyek Belt and Road Initiative yang diprakarsai China dan akan mengaudit perusahaan pengelola pelabuhan yang berbasis di Hong Kong.