Menlu AS Ultimatum Panama untuk Akhiri Pengaruh China

- Menteri Luar Negeri AS menuntut Panama segera mengurangi pengaruh China di Terusan Panama
- Trump mengancam akan mengambil alih terusan tersebut, memicu reaksi keras publik di Panama
- China membantah klaim AS dan menyatakan tidak pernah melakukan intervensi di Terusan Panama
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Marco Rubio, menuntut Panama segera melakukan perubahan terhadap apa yang disebutnya sebagai pengaruh dan kendali China atas Terusan Panama. Rubio mengatakan bahwa negara itu harus bertindak atau Washington akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak-haknya.
Setelah kembali menjabat, Trump mengancam akan mengambil alih Terusan Panama, yang dibangun oleh AS pada awal abad ke-20 dan diserahkan kepada Panama berdasarkan perjanjian pada 1977. Pernyataan Trump memicu reaksi keras publik di negara tersebut yang menegur ancaman tersebut.
Komentar Trump mengenai Terusan Panama mencakup klaim tidak berdasar bahwa tentara China mengoperasikan terusan tersebut. Pemimpin itu juga mengatakan bahwa kapal-kapal AS secara tidak adil dikenakan biaya lebih dari yang lainnya, meskipun praktik seperti itu melanggar hukum berdasarkan perjanjian kedua negara, dilaporkan oleh BBC.
1. China membantah tudingan mengoperasikan Terusan Panama
Merespons tudingan AS, China mengatakan pihaknya tidak berperan dalam pengoperasian Terusan Panama, serta menghormati kedaulatan dan independensi Panama atas jalur air tersebut. Terusan tersebut dioperasikan oleh Otoritas Terusan Panama, sebuah badan otonom yang diawasi oleh pemerintah yang memiliki terusan tersebut, mengutip The Guardian.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, mengatakan bahwa Beijing tidak pernah melakukan intervensi. Dia menambahkan bahwa Negeri Tirai Bambu itu mengakui terusan tersebut sebagai jalur perairan internasional yang netral secara permanen.
Faktanya, jalur perairan tersebut dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah Panama, berdasarkan perjanjian netralitas yang ditandatangani dengan AS. Namun, perusahaan China telah banyak berinvestasi di pelabuhan dan terminal di dekat terusan tersebut.
2. Panama melakukan audit terhadap perusahaan-perusahaan terkait China

Presiden Panama, Raul Mulino, mengatakan pihak berwenang sedang melakukan audit terhadap perusahaan terkait China yang mengoperasikan dua pelabuhan di sekitar Terusan Panama. Mulino menyebut diperlukan waktu hingga audit tersebut selesai, sebelum pihaknya dapat mengambil kesimpulan hukum dan mengambil tindakan yang sesuai.
Perusahaan yang dimaksud adalah Panama Ports Company, bagian dari anak perusahaan konglomerat CK Hutchison Holdings yang berbasis di Hong Kong. Pelabuhan Hutchinson adalah salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, mengawasi 53 pelabuhan di 24 negara, termasuk sekutu AS lainnya, seperti Inggris, Australia, dan Kanada.
Hutchison tidak mengontrol akses ke Terusan Panama. Perusahaan tersebut mengoperasikan dua dari lima pelabuhan di dekat pintu masuk terusan tersebut, sementara tiga pelabuhan lainnya dioperasikan oleh perusahaan pesaing yang menyediakan layanan serupa.
Rubio mengatakan pada pekan lalu bahwa China dapat menggunakan pelabuhan-pelabuhannya untuk menutup Terusan Panama jika terjadi konflik antara Beijing dan Washington. Terusan tersebut merupakan rute penting bagi pelayaran AS.
3. Panama tawarkan perluasan kesepakatan dengan AS

Mulino menekankan bahwa kedaulatan atas Terusan Panama tidak dapat diperdebatkan. Pemimpin itu menawarkan bantuan untuk memulangkan beberapa migran dari Amerika Selatan yang melakukan perjalanan menuju AS melalui negaranya jika Washington membayarnya.
Dilansir CNN, Panama juga tidak akan memperbarui nota kesepahaman pada 2017 untuk bergabung dengan inisiatif pembangunan luar negeri China, yang dikenal sebagai inisiatif Belt and Road. Bahkan, Mulino mengusulkan kesepakatan tersebut dapat berakhir lebih awal.
Mulino menyarankan perluasan perjanjian yang sudah ada dengan AS sejak Juli lalu, yang dapat membuka jalan bagi deportasi langsung migran non-Panama yang melintasi hutan Darien Gap di perbatasan selatan Panama dengan Kolombia. Dia mencatat perluasan kesepakatan berpotensi memungkinkan deportasi migran dari Venezuela, Kolombia, dan Ekuador.
"Kami mengadakan pertemuan yang sangat terhormat dan ramah. Namun, kanal tersebut dioperasikan oleh negara kami dan akan terus demikian. Kami berbicara panjang lebar mengenai masalah migrasi, dengan pemahaman bahwa Panama adalah tempat transit," kata Mulino merujuk pada pertemuannya dengan Rubio.