Pasukan Rusia Mundur dari Kherson, Kiev Berhasil Rebut 12 Pemukiman!

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu, pada Rabu (9/11/2022), telah mengumumkan penarikan pasukannya dari Kherson, bagian selatan Ukraina.
Kendati Ukraina curiga dengan penarikan itu, pasukan Kiev tetap melakukan operasi ofensif seperti yang sudah direncanakan.
Kepala militer Ukraina Valeriy Zaluzhnyi, pada Kamis (10/11/2022), mengatakan bahwa pasukannya telah berhasil mengambil alih 12 pemukiman di Kherson. Secara total, mereka telah merebut lebih dari 200 kilometer persegi.
Berikut ini adalah dampak kemunduran pasukan Rusia dari Kherson di Ukraina!
1. Ukraina rebut 12 pemukiman di Kherson

Kherson adalah wilayah selatan Ukraina dengan luas sekitar 28.461 kilometer persegi. Ibu kota wilayah tersebut berada di tepi barat Sungai Dnieper (Dnipro), tapi sebagian besar wilayah berada di sebelah timur sungai.
Melansir Reuters, Zaluzhnyi mengatakan bahwa Ukraina berhasil membebaskan 12 pemukiman dalam kurun waktu 24 jam, setelah Rusia melakukan penarikan pasukan.
Dia menjelaskan, pasukan Ukraina maju ke arah Pervomaiske menuju Kherson dan dari Petropavlivkan menuju Novoraysk. Itu berarti pasukan Ukraina menyerang dari dua arah secara bersamaan.
2. Belum ada bukti di lapangan tentang penarikan pasukan Rusia
Moskow menyatakan telah melakukan penarikan pasukan dari Kherson. Tapi di sisi lain, Ukraina ragu untuk memastikan kebenaran dari pengumuman itu.
"Kami belum dapat mengonfirmasi atau menyangkal informasi tentang apa yang disebut penarikan pasukan pendudukan Rusia dari Kherson. Kami terus melakukan operasi ofensif sesuai dengan rencana kami," kata Zaluzhnyi.
Melansir BBC, jika Rusia benar-benar menarik pasukannya, maka ini adalah salah satu kekalahan besar Moskow dalam perangnya selama sembilan bulan di Ukraina.
Penduduk di kota Snihurivka, di Kherson yang dekat Mykolaiv, disebut telah menyambut kedatangan pasukan Ukraina di alun-alun. Kota itu berada di persimpangan jalan utama strategis dan merupakan pusat kereta api.
3. Rusia mengubah Kherson jadi kota kematian

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pasukannya bergerak dalam kecepatan yang intens. Penduduk Kherson setiap jam memeriksa sampai di mana unit pasukan itu tiba dan di daerah mana bendera nasional Ukraina dikibarkan.
Meski begitu, penasihat Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak, khawatir pasukan Rusia mengubah Kherson jadi kota kematian. Ditakutkan, pasukan Ukraina akan disergap dari belakang.
Melansir Associated Press, Podolyak juga mengatakan Rusia telah menanam ranjau di seluruh Kherson dan membuatnya menjadi kota kematian.
Presiden Zelenskyy menjelaskan, pasukannya telah menghilangkan ranjau darat di wilayah seluas 170 ribu meter persegi secara nasional. Dia juga telah merencanakan untuk membersihkan Kherson dari ranjau.
Natalya Humenyuk, juru bicara militer Ukraina, juga mencari informasi tentang infrastruktur kritis yang terancam ranjau pasukan Moskow.
4. Pasukan Rusia mencuri barang berharga di museum

Selain diduga menanam ranjau di seluruh wilayah, pasukan Rusia juga dikabarkan mencuri koleksi seni dari Museum Seni Oleksii Shovkunenko. Museum ini berada di ibu kota Kherson.
Melansir The Moscow Times, lukisan yang dicuri termasuk hasil karya Ivan Pokhitonov, Pyotr Sokolov, Leonid Chichkan dan Mykhailo Andriienko-Nechytailo. Lukisan itu dibawa dengan truk menuju Museum Taurida di Krimea.
"Koleksi museum seni Kherson tiba di Museum Pusat Taurida di Simferopol dengan truk tanpa plat nomor," kata museum Kherson
Direktur museum di Krimea mengakui hal itu. Transfer lukisan berharga itu dilakukan karena diberlakukannya darurat militer di Kherson dan dia diperintahkan untuk mengambilnya.