Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PBB: 5,5 Juta Warga Haiti Butuh Bantuan Kemanusiaan

ilustrasi warga Haiti (unsplash.com/TopSphere Media)
ilustrasi warga Haiti (unsplash.com/TopSphere Media)

Jakarta, IDN Times - PBB mengatakan bahwa sebanyak 5,5 juta warga Haiti membutuhkan bantuan kemanusiaan, dengan 3 juta di antaranya adalah anak-anak.

"Ada kelelahan yang sangat, sangat besar. Ada penderitaan manusia dalam skala yang mengkhawatirkan. Banyak ketakutan. Trauma. Orang-orang hanya kelelahan," kata Ulrika Richardson, koordinator kemanusiaan PBB untuk Haiti, pada Kamis (21/3/2024) di ibu kota Haiti, Port-au-Prince.

Dia mengungkapkan, sedikitnya 2.500 orang telah terbunuh, diculik atau terluka akibat kekerasan geng dalam dua bulan pertama tahun ini.

1. Hampir 15 ribu orang di Haiti mengungsi

Haiti telah dilanda kekacauan sejak pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli 2021. Namun, situasi semakin memburuk pada akhir Februari, ketika geng-geng kriminal yang melancarkan serangan di port-au-Prince dan sekitarnya dalam upaya untuk menggulingkan pemerintah. Mereka juga merebut bandara terbesar di negara itu dan membantu ribuan tahanan melarikan diri dari penjara.

Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), hampir 15 ribu orang mengungsi akibat meningkatnya kekerasan bersenjata sejak 29 Februari. Perdana Menteri Ariel Henry pekan lalu juga mengumumkan pengunduran diri setelah dibentuknya dewan transisi.

Richardson mengatakan bahwa pelabuhan di Haiti sedang diserang geng bersenjata, namun polisi telah menguasai sebagian pelabuhan tersebut.

“Itu sangat bagus, karena itu berarti bahan bakar bisa keluar dan pada dasarnya bisa digunakan di ibu kota,” ujarnya.

2. PBB diskusi dengan pihak berwenang untuk mengamankan bantuan

Pekan lalu, Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mengatakan bahwa salah satu kontainernya telah dijarah di pelabuhan utama Port-au-Prince. Kontainer berisi barang-barang penting untuk kelangsungan hidup ibu, bayi baru lahir dan anak-anak.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) pada Kamis mengatakan, pihaknya menyimpan sejumlah pasokan bantuan di pelabuhan Port-au-Prince, namun barang-barang tersebut berisiko dijarah.

Badan-badan PBB dan organisasi non-pemerintah memiliki lebih dari 300 kontainer di ibu kota, dan mereka sedang berdiskusi dengan pihak berwenang untuk mengamankannya.

OCHA mengatakan bahwa pihaknya juga memerlukan transportasi udara dan layanan maritim untuk meningkatkan operasi kemanusiaan, dilansir VOA News.

3. Sejumlah badan PBB kirimkan bantuan penting pada pengungsi

Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) terus mendistribusikan makanan hangat di Port-au-Prince. Namun pada Rabu (20/3/2024), bantuan tersebut hanya dapat menjangkau 10 dari 14 lokasi pengungsian karena adanya penghalang jalan.

IOM dan mitra lokalnya juga telah mengirimkan selimut, lampu tenaga surya, ribuan galon air minum dan peralatan dapur kepada para pengungsi. 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Kesehatan Pan Amerika telah mendistribusikan tablet pemurni air, klorin, sarung tangan dan barang-barang lainnya di lokasi pengungsian. Mereka juga menyediakan obat-obatan dan pasokan medis ke beberapa pusat kesehatan yang masih beroperasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us