Pembunuh Robert F Kennedy Dapat Rekomendasi Bebas Bersyarat

Jakarta, IDN Times - Sirhan Sirhan pembunuh Senator Robert F Kennedy (RFK) pada 6 Juni 1968 mendapatkan rekomendasi untuk bebas bersyarat dari dewan pembebasan bersyarat California pada hari Jumat (28/8/2021). Sirhan telah ditahan selama 53 tahun di penjara, dia saat ini telah berusia 77 tahun dan sudah 16 kali menjalani sidang pembebasan bersyarat.
RFK adalah seorang Senator New York dan merupakan adik dari Presiden ke-35 Amerika Serikat, John F Kennedy. RFK ditembak di Ambassador Hotel di Los Angeles setelah selesai berpidato, dia adalah kandidat calon presiden dari Partai Demokrat. Pelaku juga melukai beberapa orang lainnya.
1. Putra korban mendukung pembebasan
Melansir dari CNN, pembebasan bersyarat Sirhan mendapat dukungan dari dua putra korban Robert F. Kennedy Jr. dan Douglas Kennedy. Dalam sidang yang berlangsung secara virtual itu, Douglas yang masih balita saat ayahnya dibunuh mengatakan.
"Saya kewalahan hanya dengan bisa melihat Tuan Sirhan secara langsung. Saya pikir saya telah menjalani hidup saya baik dalam ketakutan akan dia dan namanya dalam satu atau lain cara. Dan saya bersyukur hari ini melihatnya sebagai manusia yang layak mendapatkan kasih sayang dan cinta." Douglas juga mengatakan bahwa dia memiliki cinta untuk Sirhan, direspon tersangka dengan mengangguk dan menundukkan kepalanya.
Robert F. Kennedy Jr, yang di masa lalu sudah menyuarakan dukungan pembebasan telah menulis untuk mendukung pembebasan. Dukungan itu diberikan karena Sirhan menunjukkan semakin membaik dalam rehabilitasi. Dalam suratnya putra korban menyampaikan dia tersentuh ketika pertama kali bertemu Sirhan di penjara "yang menangis, menggenggam tangan saya dan meminta pengampunan".
Paul Schrade seorang yang juga terluka dalam penembakan yang dilakukan Sirhan ikut mendukung pembebasan.
Meski mendapat dukungan dari putra korban beberapa kerabat korban petugas penegak hukum Los Angeles dan masyarakat mengajukan keberatan dengan pembebasan dan telah mengirimkan surat untuk menentang hal tersebut, berdarkan keterangan Komisaris Dewan Pembebasan Bersyarat Robert Barton di persidangan.
Rekomendasi itu belum merupakan kepastian Sirhan akan bebas. Keputusan masih membutuhkan persetujuan Gubernur California, Gavin Newsom, yang diperkirakan membutuhkan proses yang dapat memakan waktu beberapa bulan. Newsom berada di tengah pertempuran kampanye, menghadapi pemilihan ulang pada 14 September.
2. Dalam sidang pembebasan bersyarat 2016 tersangka dianggap tidak menyesali perbuatannya

Melansir dari Associated Press, dalam sidang pemebebas bersyarat sebelumnya pada 2016 para dewan menyimpulkan Sirhan tidak menunjukkan penyesalan telah membunuh Senator New York itu. Dalam sidang di hari Jumat Barton mengatakan Sirhan menunjukkan telah berubah tidak hanya dari tahun 1968, tetapi juga 2016, dia dianggap telah memiliki rasa tanggung jawab atas kesalahannya dan merupakan bukti aman bagi masyarakat.
Barton memberitahu di persidangan pelaku telah melakukan upaya bersama untuk mengikuti saran dewan sejak 2016, termasuk mendaftar di lebih dari 20 program yang berfokus pada swadaya, untuk membantu mengendalikan amarahnya, dan emosi lainnya. Barton mencatat Sirhan tetap mengikuti program di saat pandemik.
Dalam memutuskan pemberian rekomendasi pembebasan bersyarat dewan mengacu pada undang-undang yang disahkan pada tahun 2018, yang membuat fakta pelaku mengalami trauma masa kecil akibat konflik di Palestina dan harus mengungsi di usia empat tahun, perlu menjadi pertimbangan dan dia melakukan pelanggaran di usia muda dan sekarang sudah lanjut usia.
Barton memberitahu keputusan Dewan ini tidak dipicu oleh Jaksa Los Angeles George Gascon, yang tidak menentang pembebasan. Jaksa menyampaikan perannya melakukan tuntutan hukuman tidak boleh mempengaruhi pembebasan tahanan.
3. Sirhan marah kepada Kennedy yang mendukung Israel
Melansir dari The Guardian, dalam tindakannya membunuh RFK pelaku mengakui tindakan itu karena kemarahaanya terhadap korban yang mendukung Israel. Kemarahan tampaknya karena Sirhan merupakan seorang Palestina, yang pindah ke Jordania.
Dalam persidangan Sirhan dimintai pendapatnya mengenai konflik di Timur Tengah saat ini, Sirhan yang mendengar pertanyaan itu menangis tersedu-sedu dan sempat terdiam. Barton meminta Sirhan menenangkan diri dengan mengambil napas dalam-dalam. Sirhan kemudian mengatakan tidak mengikuti apa yang terjadi di kawasan itu, tetapi memikirkan penderitaan mereka yang terdampak konflik.
Sirhan mengatakan dia terlalu tua untuk terlibat dalam konflik Timur Tengah dan akan melepaskan diri darinya. Dia menyampaikan bisa menjadi pembawa perdamaian tanpa menggunakan kekerasan.
Sirhan diberitahu jika bebas dia bisa dideportasi ke Yordania. Sirhan diketahui ingin menetap bersama dengan saudara laki-lakinya di Los Angeles. Untuk bisa berada di lingkungan masyarakat Sirhan kemungkinan akan ditempatkan di rumah transisi dulu.
Sirhan dalam pembunuhan RFK dijatuhi hukuman mati, tetapi hukuman diringankan menjadi seumur hidup setelah Mahkamah Agung California melarang hukuman mati pada tahun 1972.