Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintahan Trump Ancam Cabut Dana Harvard karena Antisemitisme

logo Harvard (pexels.com/Matthis Volquardsen)
logo Harvard (pexels.com/Matthis Volquardsen)
Intinya sih...
  • Pemerintah temukan pelecehan antisemit terjadi di kampus Harvard.
  • Harvard bantah tuduhan dan klaim sudah ambil tindakan.
  • Trump desak Harvard lakukan reformasi termasuk hapus program DEI.

Jakarta, IDN Times – Pemerintahan Donald Trump menyatakan Universitas Harvard terbukti melanggar Judul VI Undang-Undang Hak Sipil. Aturan itu melarang diskriminasi berdasarkan ras, warna kulit, atau asal usul nasional untuk lembaga yang menerima dana federal. Temuan ini disampaikan usai penyelidikan Kantor Hak Sipil di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Dilansir dari NBC News, Satuan Tugas Bersama untuk Memerangi Antisemitisme juga mengirim surat resmi ke Harvard pada Senin (30/6/2025). Mereka memperingatkan, universitas bisa kehilangan semua dana federal jika tidak segera melakukan perubahan besar. Dalam surat itu disebut Harvard tunduk pada hierarki rasial yang terkait dengan keputusan Mahkamah Agung soal kebijakan afirmatif tahun lalu.

1. Pemerintah temukan pelecehan antisemit terjadi di kampus Harvard

Dilansir dari CNN internasional, surat dari pemerintah memuat berbagai laporan pelecehan terhadap mahasiswa Yahudi dan Israel di Harvard. Beberapa di antaranya dilaporkan mengalami serangan fisik, diludahi, hingga mendapat intimidasi visual yang bernuansa antisemitisme. Selain itu, aksi protes yang berlangsung berhari-hari juga dinilai mengganggu kenyamanan belajar mahasiswa Yahudi.

Penyelidikan menunjukkan sekitar seperempat mahasiswa Yahudi merasa tidak aman secara fisik di kampus Harvard. Laporan itu menyebut universitas gagal melindungi komunitas Yahudi dari diskriminasi dan pelecehan. Pemerintah menilai semua temuan itu menunjukkan Harvard membiarkan praktik antisemitisme berkembang.

2. Harvard bantah tuduhan dan klaim sudah ambil tindakan

ilustrasi kampus (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi kampus (pexels.com/Pixabay)

Pihak Universitas Harvard membantah semua tuduhan yang dilayangkan oleh pemerintah Trump. Mereka menegaskan tidak setuju dengan hasil penyelidikan yang menyebut kampus membiarkan pelecehan antisemitisme. Harvard mengatakan, isu antisemit adalah masalah serius yang tidak boleh terjadi dalam kondisi apa pun.

Menurut Harvard, mereka sudah mengambil banyak langkah konkret untuk mengatasi masalah ini. Beberapa di antaranya adalah merilis laporan lengkap soal antisemitisme dan bias anti-Israel, memperkuat aturan kampus, serta memberikan sanksi tegas ke pelaku. Selain itu, kampus juga memperbarui aturan soal unjuk rasa, memperbaiki sistem disiplin, memperluas pilihan makanan kosher, dan menggelar pelatihan antisemitisme.

3. Trump desak Harvard lakukan reformasi termasuk hapus program DEI

Presiden AS Donald Trump berbicara di CPAC Februari 2011. (Mark Taylor from Rockville, USA, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)

Selain soal anti-Semitisme, pemerintah Trump juga menuntut perubahan besar di Harvard. Salah satunya adalah menghentikan program diversity, equity, and inclusion (DEI) atau keberagaman, kesetaraan, dan inklusi. Pemerintah ingin penerimaan mahasiswa hanya berdasarkan prestasi, dan semua sumber dana asing wajib dilaporkan.

Presiden Harvard, Alan Garber, menyebut tuntutan itu di luar kewenangan pemerintah federal. Pada 20 Juni lalu, Trump sempat mengatakan negosiasi dengan Harvard sudah hampir selesai. Namun, seorang pejabat menyebut kesepakatan gagal karena Harvard dianggap tidak memenuhi syarat yang diminta pemerintah. Saat ini, pemerintahan Trump juga berunding dengan Universitas Columbia yang menghadapi kasus serupa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us