Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penembakan di Toko Kebab Australia, Tiga Orang Terluka

ilustrasi orang menembak (unsplash.com/Alejo Reinoso)
Intinya sih...
  • Samimjan Azari, salah satu korban, pernah menjadi target upaya pembunuhan sebelumnya
  • Serangan tersebut kemungkinan melibatkan lebih dari dua orang

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga orang terluka akibat penembakan di sebuah toko kebab di wilayah barat daya Sydney, Australia. Insiden itu terjadi di tengah siang bolong pada Senin (16/6/2025).

Polisi mengatakan, dua pria bersenjata yang mengenakan penutup wajah masuk ke sebuah toko kebab di Auburn dan melepaskan delapan tembakan. Mereka kemudian melarikan diri dengan mobil Audi hitam yang menggunakan plat nomor palsu.

Seorang pria berusia 26 tahun terkena tembakan di bagian lengan dan bahu, sementara seorang pria lainnya yang belum teridentifikasi tertembak di wajah dan dilaporkan dalam kondisi kritis. Seorang perempuan berusia 50 tahun, yang merupakan karyawan toko, juga tertembak dua kali di bagian torso.

"Di luar nalar bahwa tiga orang ditembak di jalanan Sydney yang ramai pada siang bolong, dan sumber daya Kepolisian NSW telah dikerahkan," kata Penjabat Komisaris Kepolisian New South Wales (NSW), Peter Thurtell.

1. Salah satu korban pernah menjadi target upaya pembunuhan sebelumnya

Salah satu korban, pria berusia 26 tahun bernama Samimjan Azari, diketahui pernah menjadi sasaran dua upaya pembunuhan sebelumnya. Ia diduga merupakan anggota jaringan kejahatan terorganisir Alameddine, sebuah keluarga dari Sydney Barat yang sejak lama diklaim mengendalikan perdagangan narkoba di kota tersebut, dilansir dari ABC News.

Thurtell mengatakan, Azari baru saja melapor ke polisi untuk jaminan satu jam sebelum penembakan.

“Kami terakhir berbicara dengannya pada hari Jumat di mana ia menyatakan kekhawatirannya terhadap upaya-upaya sebelumnya untuk menghabisi nyawanya. Ini sungguh keterlaluan bahwa orang-orang ini kini membawa konflik mereka ke jalanan Sydney. Ini bukan hal yang kita harapkan terjadi di kota ini," kata Thurtell.

2. Serangan tersebut kemungkinan melibatkan lebih dari dua orang

Lokasi kejadian kini telah dipasangi garis polisi, dan beberapa jalan di sekitar area tersebut ditutup. Thurtell mengatakan bahwa kasus ini kemungkinan melibatkan lebih dari dua orang. Seorang pemilik usaha lokal, Ashim Shresdha, sedang bekerja di tokonya yang tak jauh dari lokasi kejadiaan suara tembakan terdengar.

“Saya mendengar lima kali suara tembakan, lalu sekitar lima detik kemudian, dua tembakan lagi," tuturnya.

Tak lama kemudian, ia melihat dua pria bersenjata mengenakan balaclava hitam.

“Kami melihat dua pria berlari menyeberangi jalan menuju mobil mereka yang diparkir di halte bus. Saya melihat salah satu dari mereka mengenakan penutup wajah dan membawa senjata. Sekitar sepuluh detik kemudian, pria lainnya berlari menyusulnya, lalu mereka pergi,” jelasnya.

3. Sejumlah detektif terbaik di Australia ikut selidiki kasus tersebut

Dilansir dari The Guardian, Menteri Kepolisian NSW, Yasmin Catley, mengatakan bahwa beberapa detektif terbaik di Australia akan menangani kasus ini sebagai bagian dari Satuan Tugas Falcon. Satuan tugas tersebut dibentuk pada Mei setelah terjadi sembilan insiden penembakan antargeng kriminal sejak awal musim panas.

“Pesan saya kepada siapa pun di luar sana yang berniat melakukan penembakan di jalanan — polisi akan menangkap Anda dan memenjarakan Anda untuk waktu yang sangat lama,” tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri NSW, Chris Minns, menyebut penembakan tersebut sebagai tindakan yang nekat dan mengejutkan.

“Orang-orang yang melakukan kekerasan semacam ini kemungkinan besar akan ditangkap, didakwa, dan menghabiskan waktu bertahun-tahun di dalam sel penjara kecil,” kata Minns.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us