Pengadilan Venezuela Tangguhkan Hasil Pemilu Oposisi

Jakarta, IDN Times - Mahkamah Agung Venezuela menangguhkan hasil pemilihan pendahuluan oposisi pada Senin (30/10/2023). Pemerintah mengklaim bahwa pemilihan yang berlangsung pada bulan ini telah dinodai oleh kecurangan.
Pemilihan itu dilaksanakan setelah pemerintah dan oposisi sepakat untuk mengadakan pemilihan presiden tahun depan. Kedua pihak setuju pemilu akan diawasi oleh kehadiran pengamat internasional.
1. Pengadilan meminta dokumen pemilu

Dilansir Reuters, keputusan pengadilan diambil setelah jaksa agung pekan lalu mengumumkan penyelidikan pejabat utama dan anggota komisi penyelenggara atas pelanggaran pemilu, kejahatan keuangan, dan konspirasi.
Penyelidikan dan keputusan dilakukan atas permintaan anggota parlemen Jose Brito, yang menurut pengadilan ingin berpartisipasi dalam pemilihan pendahuluan. Namun, dia bukan anggota salah satu pihak yang ambil bagian dalam pemilihan.
“Menyusul permintaan perlindungan preventif dan sebagai konsekuensinya, semua dampak dari tahapan proses pemilu yang dilakukan oleh Komisi Utama Nasional ditangguhkan,” kata pengadilan.
Pengadilan mengatakan komisi harus menyerahkan semua dokumen yang berkaitan dengan pembentukannya, pendaftaran kandidat, catatan pemungutan suara, dan dokumen lainnya.
Komisi juga diharuskan memperhitungkan partisipasi kandidat yang dilarang memegang jabatan publik, yang dianggap oposisi sebagai keputusan ilegal.
2. Pemilihan pendahuluan diikuti 2,3 juta warga

Pemungutan suara pendahuluan, yang dilakukan oposisi pada 22 Oktober untuk memilih kandidat calon presidennya, dimenangkan oleh Maria Corina Machado, yang dilarang menjabat selama 15 tahun. Dia telah dituduh korupsi dan mendukung sanksi internasional terhadap Venezuela.
Oposisi dan Machado telah berulang kali menegaskan bahwa pemungutan suara itu berlangsung transparan dan adil.
Pemerintah telah mengecam dugaan kecurangan sejak hari pemungutan suara, yang diselenggarakan tanpa bantuan negara dan telah menarik lebih dari 2,3 juta pemilih.
Beberapa pengamat mengatakan, partai oposisi yang berpartisipasi dalam pemilihan pendahuluan seharusnya mengakui Machado sekali lagi sebagai kandidat persatuan mereka, sehingga keputusan apa pun mengenai kontes tersebut bisa diperdebatkan.
3. AS akan meringankan sanksi

Dilansir France 24, pemilihan pendahuluan diadakan lima hari setelah pemerintah dan oposisi menyetujui pemilihan presiden dengan kehadiran pengamat internasional pada paruh kedua 2024. Kesepakatan itu dicapai dengan mediasi Norwegia.
Amerika Serikat (AS) akan meringankan sejumlah sanksi setelah pemerintah Presiden Nicolas Maduro mencapai kesepakatan dengan oposisi untuk mengadakan pemilu tahun depan.
AS tidak mengakui terpilihnya kembali Maduro pada 2018 dalam pemungutan suara yang secara luas dianggap curang, dan meningkatkan sanksi terhadap Venezuela.
Keringanan sanksi yang dijanjikan, termasuk mengizinkan pembelian minyak dan gas Venezuela selama enam bulan, tapi memperingatkan bahwa sanksi dapat dilanjutkan jika kesepakatan pemilu gagal.
Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia, tapi negara itu menghadapi krisis politik dan ekonomi yang melumpuhkan, ditandai dengan hiperinflasi dan kekurangan barang-barang kebutuhan pokok, yang telah mendorong jutaan orang meninggalkan negaranya.