Spanyol Minta Uni Eropa Cabut Sanksi ke Venezuela

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Spanyol, José Manuel Albares, mendesak Uni Eropa (UE) segera mencabut sanksi ke Venezuela. Ia menyebut keputusan ini untuk menyambut pengembalian demokrasi usai persetujuan dengan oposisi.
Pekan lalu, Amerika Serikat (AS) sudah melonggarkan sanksi ke industri minyak Venezuela setelah Presiden Nicolas Maduro bersedia menyelenggarakan pilpres yang bebas pada 2024. Namun, Washington akan mengembalikan sanksi apabila Maduro tidak menepati janjinya.
1. Albares minta sanksi ke Venezuela diulas kembali
Albares mendesak agar UE bersedia mengulas kembali sanksi-sanksi yang dijatuhkan ke Venezuela, sehubungan dengan keputusan AS dalam mencabut sanksi sementara kepada industri minyak negara Amerika Selatan tersebut.
"Saya mengajak semua kolega saya untuk meningkatkan kebutuhan dalam mengkaji ulang terkait sanksi Uni Eropa ke Venezuela. Ini menyusul evolusi positif dalam dialog antara pemerintah dan oposisi Venezuela di Barbador," tutur Albares ketika berada di Luxemburg pada Senin (23/10/2023), dikutip Deutsche Welle.
Dalam pernyataan itu, Dewan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell pun ingin mengadakan dialog soal isu tersebut dalam pertemuan Menlu negara UE selanjutnya yang digelar pada 13 November nanti.
2. Uni Eropa jatuhkan sanksi embargo senjata ke Venezuela

Selama ini, UE telah menjatuhkan sanksi embargo senjata dan material persenjataan kepada pemerintah Venezuela. Keputusan tersebut didasari kemungkinan senjata digunakan pemerintah untuk menekan rakyat Venezuela.
Dilaporkan La Vanguardia, Brussels juga sudah memberikan sanksi larangan bepergian ke seluruh negara anggota Uni Eropa dan pembekuan aset maupun properti milik 55 pejabat pemerintahan Venezuela, termasuk Wakil Presiden Delcy Rodriguez di Eropa.
Pada Juli lalu, Borrell sempat menekankan dalam Konferensi UE dan CELAC (Community of Latin American and Caribbean States) bahwa akan melonggarkan sanksi-sanksi menyusul perkembangan inklusivitas dan tingkat demokratik di Amerika Latin.
3. Maduro sebut Venezuela akan kembali pulih seperti dulu tanpa sanksi

Presiden Venezuela Nicolas Maduro pada Minggu (22/10/2023), menegaskan bahwa akhir dari sanksi unilateral AS akan menstimulus ekonomi di Venezuela. Ia menyebut bahwa ini akan menjadi awal pemulihan ekonomi di Venezuela yang terjebak krisis.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi di Venezuela, kami akan mencapai kondisi seperti semula. Semua sanksi akan dicabut permanen dan seluruhnya tanpa adanya pemerasan, tanpa ancaman, maka kondisi Venezuela akan membaik kurang dari setahun", terangnya, dilansir Europa Press.
"Maduro mengindikasikan bahwa sejak 2020 sudah ada pengembalian migran yang terpaksa pergi dari Venezuela. Sedangkan 2022 adalah tahun di mana banyak migrasi yang kembali daripada pergi. Ini membuktikan bahwa Venezuela mengalami pemulihan ekonomi," tambahnya.