Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perdana! Arab Saudi Merilis Foto Hajar Aswad dengan Resolusi Tinggi

Ilustrasi pengolesan ulang parfum pada Hajar Aswad di Masjidil Haram saat ibadah Haji, ditengah pandemi virus corona (COVID-19), di Makkah, Arab Saudi, Minggu (26/7/2020). ANTARA FOTO/Saudi Ministry of Media/Handout via REUTERS

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Arab Saudi merilis foto beresolusi tinggi dari batu al-Hajar al-Aswad atau lebih dikenal Hajar Aswad, untuk pertama kalinya pada Senin, 3 Mei 2021.

Foto dari batu suci yang terletak di Makkah tersebut memiliki resolusi hingga 49 ribu megapiksel dan proses sunting membutuhkan waktu sekitar 50 jam, kata Presidensi Umum Urusan Masjid Agung Saudi dan Masjid Nabawi dalam siaran pers Senin, sebagaimana dilaporkan CNN.

1. Difoto selama tujuh jam

Hajar aswad di Masjidil Haram. (Twitter.com/HaramainInfo)

Untuk menghasilkan foto resolusi tinggi tersebut, Presidensi Umum bekerja sama dengan agen teknik Dua Masjid Suci. Mereka mengambil 1.050 foto batu itu, masing-masing berukuran 160 gigabyte.

“Batu itu difoto selama tujuh jam,” kata pihak berwenang.

Digital Photography School menyatakan sebuah teknik yang disebut penumpukan fokus (focus stacking) digunakan dalam prosesnya. Teknik ini menggabungkan beberapa foto dengan titik fokus berbeda untuk menjaga ketajaman produk akhir.

2. Belum pernah terjadi sebelumnya

islamiclandmarks.com

Afifi al-Akiti, seorang rekan dalam studi Islam di Universitas Oxford, yang tidak terlibat dalam proyek tersebut, mengatakan kepada CNN bahwa pengambilan gambar resolusi tinggi ini penting karena belum pernah terjadi sebelumnya.

Ia juga mengatakan ini penting karena memungkinkan orang-orang melihat Hajar Aswad dari jarak yang sangat dekat dan secara pribadi.

“Dalam tradisi muslim, ini dianggap sebagai peninggalan suci, tetapi alasan memainkan peran utama dalam tradisi muslim... Jadi meskipun belum pernah terjadi sebelumnya untuk melihat gambar batu, saya pikir muslim turun ke bumi dan sains memainkan peran utama dalam agama,” kata Afifi.

3. Batu Hajar Aswad awalnya berwarna putih?

Kemenag.go.id/Bahauddin/MCH 2019

Batu Hajar Aswad terletak di sudut tenggara Ka'bah. Batu itu dibingkai dengan perak murni. Selama masa haji, umat muslim biasanya akan berkeliling Ka’bah dan melewati batu tersebut.

Umat yang berhaji biasanya menyentuh, mencium, atau membelai batu Hajar Aswad saat berjalan melewatinya.

“Batu itu awalnya berwarna putih, bukan hitam. Diperkirakan manusia menyentuh batu itu dan meminta pengampunan dari Tuhan adalah alasan mengapa batu itu hitam, mencerminkan dosa umat manusia, menurut sumber-sumber muslim,” kata Afifi.

Dalam Islam, batu Hajar Aswad diyakini berasal dari Nabi Adam, kata Afifi. Namun ada juga yang mempercayai Hajar Aswad berasal dari malaikat Jibril yang memberikan batu itu kepada Nabi Ibrahim ketika ia sedang membangun Ka'bah, menurut Oxford Islamic Studies Online.

“Sementara itu para ilmuwan meyakini bahwa batu itu kemungkinan meteorit,” kata Afifi, yang menambahkan bahwa ada juga teori yang menyebut Hajar Aswad jatuh dari langit.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us