Peringati HUT, Malaysia Turunkan Harga BBM dan Bagi Bantuan Tunai

- Bantuan diumumkan jelang aksi protes untuk menuntut Anwar mundurPengumuman pada Rabu muncul menjelang protes yang direncanakan akan digelar di Kuala Lumpur pada 26 Juli mendatang. Protes itu menuntut Anwar untuk mundur karena kenaikan harga dan kegagalan memenuhi reformasi yang dijanjikan.
- Anwar juga umumkan penurunan harga BBM dan libur nasionalAnwar mengatakan dirinya juga akan mengumumkan detail rencana untuk menyesuaikan subsidi menyeluruh pada bahan bakar transportasi RON95 yang banyak digunakan sebelum akhir September. Selain itu, Anwar juga mengumumkan bahwa 15 September akan menjadi hari libur nasional.
- Pemerintah gelontorkan 7 triliun untuk
Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa dalam rangka merayakan Hari Merdeka pada 31 Agustus, seluruh warga Malaysia berusia 18 tahun ke atas akan menerima bantuan langsung tunai sebesar 100 Ringgit (setara Rp385 ribu).
Bantuan itu disalurkan melalui MyKad mereka di bawah program Sumbangan Asas Rahmah (Sara). Langkah yang diumumkan pada Rabu (23/7/2025) juga mengungkap janji Anwar untuk menurunkan harga bahan bakar.
Anwar mengatakan bantuan itu akan tersedia mulai 31 Agustus hingga 31 Desember dan dapat digunakan untuk membeli kebutuhan pokok di lebih dari 4.100 toko di seluruh Negeri Jiran.
Toko ritel yang berpartisipasi mencakup supermarket besar, seperti Mydin, Lotus's, Econsave, dan 99 Speedmart, serta toko ritel di setiap distrik di seluruh negeri.
"Bantuan ini diberikan secara individual, bukan per rumah tangga. Artinya, misalnya, satu rumah tangga yang terdiri dari suami, istri, dan dua anak dewasa akan menerima total 400 Ringgit (setara Rp1,5 juta)," kata Anwar, dikutip dari The Straits Times.
1. Bantuan diumumkan jelang aksi protes untuk menuntut Anwar mundur
Pengumuman pada Rabu muncul menjelang protes yang direncanakan akan digelar di Kuala Lumpur pada 26 Juli mendatang. Protes itu menuntut Anwar untuk mundur karena kenaikan harga dan kegagalan memenuhi reformasi yang dijanjikan, serta berbagai kekhawatiran lainnya.
Anwar telah melaksanakan sejumlah langkah untuk meningkatkan pendapatan dan produktivitas pada 2025, termasuk kenaikan upah minimum, kenaikan tarif listrik bagi pengguna listrik besar, serta pajak penjualan baru untuk beberapa buah impor dan barang mewah.
Pemimpin Malaysia itu mengatakan langkah tersebut ditujukan kepada perusahaan besar dan orang kaya. Namun, kritik menyuarakan kekhawatiran bahwa biaya yang lebih tinggi pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen, termasuk masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah.
Polisi memperkirakan aksi protes pada 26 Juli mendatang akan diikuti oleh 10-15 ribu orang, yang diselenggarakan oleh partai-partai oposisi.
2. Anwar juga umumkan penurunan harga BBM dan libur nasional

Anwar mengatakan dirinya juga akan mengumumkan detail rencana untuk menyesuaikan subsidi menyeluruh pada bahan bakar transportasi RON95 yang banyak digunakan sebelum akhir September.
Setelah perubahan subsidi diterapkan, harga bahan bakar akan turun menjadi 1,99 Ringgit (setara Rp7.600) per liter, dari harga saat ini 2,05 (setara Rp7.900) Ringgit. Namun, warga negara asing harus membayar harga pasar bahan bakar non-subsidi.
Selain itu, Anwar juga mengumumkan bahwa 15 September akan menjadi hari libur nasional. Langkah itu ditujukan agar warga Malaysia dapat menikmati akhir pekan panjang mulai 13 September di hari Sabtu hingga Hari Malaysia pada 16 September.
"Hari libur nasional ini bertujuan menghargai persatuan dan pentingnya pembentukan Malaysia. Ini juga akan mendorong masyarakat untuk mempererat ikatan keluarga dengan mengunjungi kampung halaman atau berlibur di daerah setempat," ujar Anwar.
3. Pemerintah gelontorkan 7 triliun untuk 22 juta warga Malaysia

Dilansir The Star, Anwar mengatakan bahwa inisiatif tersebut akan memberikan manfaat bagi 22 juta warga Malaysia, dengan alokasi sebesar 2 miliar Ringgit (setara Rp7,7 triliun).
Itu berarti alokasi gabungan untuk STR (Kontribusi Tunai Rahmah) dan Sara akan meningkat dari 13 menjadi 15 miliar Ringgit (setara Rp57 triliun) untuk 2025. Hal tersebut juga menandai pertama kalinya dalam sejarah bantuan tunai didistribusikan kepada seluruh warga negara dewasa.
Ekonom Kenanga Investment Bank, Muhammad Saifuddin Sapuan, mengatakan bahwa pemberian bantuan tunai dan langkah-langkah subsidi diperlukan untuk mendorong permintaan domestik. Hal itu seiring timbulnya hambatan eksternal dari ketidakpastian global yang sedang berlangsung.