Pesawat Medis Jatuh di Navajo Nation Arizona, Empat Orang Tewas

- Petugas darurat merespons cepat lokasi kejadian
- Otoritas kesukuan Navajo mulai menerima laporan asap hitam dari arah bandara sekitar pukul 12.44 waktu setempat.
- Seluruh akses ke Bandara Chinle ditutup sementara untuk mendukung penyelidikan yang masih berlangsung.
- Penyebab kecelakaan diselidiki lembaga federal
- Penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui dan sedang diselidiki oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) serta Administrasi Penerbangan Federal (FAA).
- CSI Aviation, perusahaan yang berdiri sejak 1979 dan melayani transportasi medis
Jakarta, IDN Times – Sebuah pesawat medis kecil jenis Beechcraft King Air 300 jatuh dan terbakar di dekat Bandara Chinle, Navajo Nation, wilayah utara negara bagian Arizona, Amerika Serikat (AS) pada Selasa (5/8/2025). Seluruh penumpang yang berjumlah empat orang tewas dalam kecelakaan ini. Pesawat tersebut dioperasikan oleh CSI Aviation, penyedia layanan transportasi medis asal Albuquerque, dan mengangkut dua pilot serta dua tenaga kesehatan.
Insiden terjadi sekitar pukul 12.40 waktu setempat saat pesawat hendak mendarat di bandara yang terletak sekitar 265 kilometer timur laut Phoenix. Komandan Kepolisian Distrik, Emmett Yazzie, mengatakan pihaknya menduga ada kesalahan saat proses pendaratan.
“Mereka mencoba mendarat di sana dan sayangnya ada sesuatu yang salah,” ucap Yazzie, dikutip dari CBS News.
1. Petugas darurat merespons cepat lokasi kejadian
Dilansir dari USA Today, pesawat tersebut sedang dalam perjalanan untuk menjemput pasien dengan kondisi kritis dari rumah sakit Indian Health Service yang dikelola pemerintah federal di Chinle. Namun, hingga Selasa malam, belum diketahui kondisi pasien maupun lokasi pastinya. Otoritas kesukuan Navajo mulai menerima laporan asap hitam dari arah bandara sekitar pukul 12.44 waktu setempat.
Menurut Sharen Sandoval, Direktur Departemen Manajemen Darurat Navajo, tim polisi, pemadam kebakaran, dan layanan medis darurat langsung dikerahkan ke lokasi. Gambar dari lokasi menunjukkan bangkai pesawat hangus terbakar di dekat area beraspal kecil. Seluruh akses ke Bandara Chinle ditutup sementara untuk mendukung penyelidikan yang masih berlangsung.
2. Penyebab kecelakaan diselidiki lembaga federal
Penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui dan sedang diselidiki oleh Badan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) serta Administrasi Penerbangan Federal (FAA). CSI Aviation, perusahaan yang berdiri sejak 1979 dan melayani transportasi medis serta penerbangan pemerintah, menyampaikan konfirmasi kematian dengan penuh duka.
Dalam pernyataan resminya, perusahaan itu menyatakan telah menghubungi keluarga korban dan siap bekerja sama penuh dalam proses investigasi. Mereka juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga, teman, dan seluruh pihak yang berduka atas insiden tragis ini.
3. Kecelakaan sorot tantangan transportasi medis di Navajo Nation

Transportasi medis udara merupakan hal umum di wilayah Navajo Nation karena sebagian besar rumah sakit di kawasan ini berskala kecil dan tidak memiliki layanan perawatan trauma atau lanjutan. Bandara Chinle adalah salah satu dari sedikit fasilitas penerbangan yang dimiliki dan dioperasikan langsung oleh Navajo Nation, dengan wilayah reservasi mencapai 70 ribu kilometer persegi, melintasi Arizona, New Mexico, dan Utah.
Presiden Navajo Nation, Buu Nygren, mengungkapkan kesedihannya atas insiden ini melalui unggahan di Facebook. “Saya sangat sedih mengetahui kecelakaan pesawat tragis di dekat Bandara Chinle, yang merenggut nyawa empat tenaga medis yang bukan penduduk lokal,” ujarnya, dilansir dari The Independent.
Ia juga menyebut bahwa para korban adalah individu yang mendedikasikan hidupnya untuk menyelamatkan orang lain dan kehilangan mereka sangat dirasakan oleh seluruh komunitas.
Kecelakaan pada 5 Agustus ini menjadi insiden terbaru dari serangkaian kecelakaan penerbangan yang terjadi di AS sepanjang 2025. Negara bagian Arizona sebelumnya juga mengalami insiden serupa, termasuk tabrakan dua jet pribadi di Bandara Scottsdale pada Februari lalu yang menewaskan satu orang dan melukai empat lainnya, serta tabrakan dua pesawat bermesin tunggal di luar Bandara Regional Marana yang menewaskan dua orang.