Pilot Germanwings Sengaja Tabrakkan Pesawat ke Pegunungan Alpen?

"Kapten pilot terkunci di luar kokpit, motif kopilot turunkan ketinggian terbang belum diketahui."
Hari Selasa (24/3), lagi-lagi dunia dikejutkan dengan jatuhnya pesawat Airbus A320 Germanwings yang terbang dari Barcelona ke Dusseldorf di Pegunungan Alpen. Pesawat itu hancur total dan menewaskan 150 orang penumpang.



Turun dari 38 ribu kaki ke 100 kaki, disengaja?
Kotak hitam pesawat Cockpit Voice Recorder (VCR) yang telah ditemukan mengungkapkan bahwa saat terjadi kecelakaan, kopilot duduk sendirian di dalam ruang kendali, sementara kapten pilotnya terkunci di luar kokpit. Kapten pilot diketahui menggedor-gedor pintu hingga mencoba mendobrak pintu.
Kopilot bernama Andreas Lubitz, yang saat itu sendirian di pesawat, diketahui menurunkan ketinggian pesawat dari 38.000 kaki ke 100 kaki, menghantamkan pesawat ke pegunungan dalam waktu delapan menit.
Dari rekaman, para penumpang nampaknya juga tidak menyadari apa yang sedang terjadi, hingga saat-saat terakhir, di mana penumpang mulai berteriak. Andreas Lubitz sendiri diketahui diketahui masih hidup sampai saat hantaman terakhir saat pesawat menghunjam pesawat. Pesawat itu juga tidak meledak dan terbang hingga akhir.

Hingga berita ini ditulis, kotak hitam kedua yang merekam data-data penerbangan masih belum ditemukan. Sementara, analisis menyeluruh membutuhkan waktu beberapa bulan. Namun, direktur lembaga investigasi penerbangan Perancis, Remy Jouty, mengatakan bahwa masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang alasan jatuhnya pesawat itu.
Tak ada indikasi terorisme, apa motif Andreas Lubitz?

Karena tingginya dugaan akan motivasi bunuh diri kopilot Andreas Lubitz, perhatian dunia kini tertuju pada sosok pria berusia 28 tahun itu. Lubitz adalah seorang warga negara Jerman yang baru bergabung dengan Germanwings September 2013 lalu dengan 630 jam terbang. Sementara, kapten Germanwings saat terjadi kecelakaan telah memiliki enam ribu jam terbang.
Jaksa penuntun Marseille, Brice Robin, mengatakan bahwa tampaknya Lubitz berusaha menghancurkan pesawat tersebut, untuk alasan yang belum diketahui. Namun, Lubitz diketahui memiliki catatan kesehatan di sertifikat medisnya sebagai seorang pilot. Sayangnya, catatan kesehatan terkait fisik ataupun psikologisnya itu sifatnya rahasia. Sepanjang karirnya, Lubitz juga dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tak suka mencari perhatian.
Saat ini, polisi telah menggeledah beberapa properti untuk mencari bukti bahwa Lubitz dengan sengaja menabrakkan pesawat. Sementara itu, Reuters menyatakan polisi telah membawa kardus-kardus yang nampaknya adalah barang-barang Lubitz dari rumah keluarganya. Pejabat Jerman dan Perancis mengatakan sampai saat ini tidak ditemukan indikasi pesawat jatuh karena terorisme.
Bagaimanapun, apabila itu memang hanya sebatas tindakan bunuh diri, tampaknya tak layak lagi jika disebut bunuh diri karena Lubitz menyertakan 149 nyawa lain dalam aksinya.