Kecelakaan Bus di Pegunungan Sri Lanka, 15 Orang Tewas

- Kecelakaan terjadi pada malam hari.
- Bus melaju dengan kecepatan tinggi sebelum menabrak kendaraan lain dan terjun ke jurang setinggi 300 meter.
- 15 orang tewas, termasuk anak-anak, dan 16 penumpang lainnya terluka
Jakarta, IDN Times - Sebuah bus yang mengangkut wisatawan lokal di Sri Lanka terjun ke jurang setinggi hampir 300 meter. Peristiwa tragis ini terjadi di wilayah pegunungan Ella, sekitar 130 kilometer dari ibu kota Kolombo.
Kecelakaan ini menewaskan 15 orang dan melukai 16 penumpang lainnya. Polisi setempat menyatakan bus tersebut kehilangan kendali setelah menabrak kendaraan lain dan melesat ke jurang pada Kamis malam (4/9/2025).
1. Kecelakaan terjadi pada malam hari
Bus yang membawa sekitar 30 penumpang, termasuk sebuah rombongan pegawai kota yang sedang berwisata, mengalami kecelakaan serius saat kembali dari daerah pegunungan. Polisi menyatakan bus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi sebelum menabrak kendaraan lain di jalan sempit.
"Sopir kehilangan kendali setelah menabrak kendaraan lain dan kemudian menerobos pembatas jalan," kata Fredrick Wootler, juru bicara kepolisian setempat, dilansir ABC News.
Akibatnya, kendaraan tersebut terjun ke jurang dalam sekitar 300 meter. Lokasi kecelakaan berada dekat kota Wellawaya di provinsi Uva. Menurut laporan, kondisi jalan yang berkelok dan jalannya yang sempit membuat potensi kecelakaan sangat tinggi, apalagi pada malam hari dengan visibilitas rendah.
2. 16 orang terluka
Korban meninggal sebanyak 15 orang, terdiri dari sembilan wanita dan enam pria, termasuk anak-anak. Selain itu, sedikitnya 16 penumpang lainnya mengalami luka, beberapa di antaranya kritis dan dirawat di rumah sakit Badulla.
"Kami kehilangan 15 anggota komunitas kami akibat kecelakaan tragis ini," ujar pernyataan dari pemerintah daerah Tangalle yang melaporkan rombongan ini adalah pegawai mereka.
Petugas penyelamat dari polisi, tentara, dan layanan darurat berhasil mengevakuasi para korban dan menghentikan operasi pencarian terhadap korban lain pada dini hari.
3. Upaya penyelidikan sedang berlangsung
Penyelidikan awal polisi mengindikasikan bahwa sopir bus sedang mengemudi dengan kecepatan tinggi dan gagal mengendalikan kendaraan setelah bertabrakan dengan mobil lain. Kondisi jalan raya yang sempit dan kurang perawatan juga dinilai menjadi faktor risiko utama.
"Kecelakaan ini menunjukkan betapa berbahayanya kondisi jalan pegunungan di Sri Lanka dan pentingnya pengemudian yang hati-hati," kata Fredrick Wootler, dilansir Xinhua.
Pihak berwenang kini melanjutkan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan sekaligus mengevaluasi standar keselamatan transportasi di wilayah tersebut. Kecelakaan ini merupakan yang terburuk sejak Mei tahun ini ketika 23 penumpang meninggal dalam kecelakaan bus di Kotmale.