PM Anwar Ibrahim: Jika Kehilangan Mayoritas Parlemen, Saya Siap Mundur

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan siap mundur jika tak mendapat dukungan mayoritas di parlemen. Hal ini disampaikan Anwar di tengah ramainya seruan publik lewat tagar #AnwarTurun yang menyoroti kondisi ekonomi di Negeri Jiran.
“Kalau saya kalah mayoritas, saya berhenti. Saya berhenti seperti dulu,” ujar Anwar saat menjawab pertanyaan IDN Times dalam pertemuan media yang aktif dalam Ikatan Setiakawan Media Malaysia-Indonesia (ISWAMI) di Jakarta, Selasa (29/7/2025).
Masyarakat Malaysia menilai pemerintahan Anwar Ibrahim gagal menekan harga barang dan mengatasi tekanan ekonomi. Anwar menegaskan, tetap menjunjung tinggi prinsip demokrasi dan tidak akan mempertahankan kekuasaan jika tak lagi mendapat mandat rakyat.
Anwar juga membela kebijakan ekonominya, termasuk pemberian bantuan tunai langsung kepada masyarakat, serta tambahan untuk kelompok rentan. Ia bahkan tidak mengambil gaji sebagai perdana menteri untuk memberi contoh integritas kepada jajaran kabinet.
Anwar pun menyinggung soal upaya pemberantasan kartel dan korupsi yang dinilai menjadi salah satu alasan di balik tekanan politik terhadapnya. Ia mengeklaim telah membongkar berbagai kartel besar dan menyoroti kekayaan mencurigakan sejumlah tokoh yang menurutnya belum tersentuh hukum.
“Saya tidak terkejut kalau gerakan ini didukung kelompok kartel, koruptor besar, dan orang-orang yang terganggu karena kita tidak kompromi,” ujarnya.
Meski demikian, Anwar menyatakan tidak akan menentang suara rakyat.
“Kalau ada usul di parlemen dan saya kehilangan dukungan, saya berhenti,” tegasnya.