Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polisi Dibunuh Pemberontak, Presiden Peru Janji Ringkus Narkoteroris

Presiden Peru, Dina Boluarte ketika hadir dalam upacara pemakaman polisi, Senin (13/2/2023). (twitter.com/PoliciaPeru)

Jakarta, IDN Times - Presiden Peru Dina Boluarte, pada Senin (13/2/2023), berjanji untuk meringkus narkoteroris di negaranya. Keterangan itu disampaikan di tengah upacara pemakaman beberapa polisi yang tewas usai insiden penyergapan di wilayah Valle de los Ríos Apurímac, Ene y Mantaro (VRAEM).

Setelah lengsernya eks Presiden Pedro Castillo, Peru terus dirundung krisis politik dan kerusuhan. Meski Boluarte sudah meminta percepatan pemilihan presiden (pilpres) pada Desember 2023. Parlemen Peru menolaknya, sehingga pilpres tetap pada jadwal awalnya pada April 2024.  

1. Boluarte janji akan ringkus semua ancaman dan teror di Peru

Boluarte mengungkapkan bahwa polisi tersebut disergap oleh kelompok penyelundup narkoba yang beraliansi dengan gerilya Sendero Luminoso. Pasalnya, wilayah VRAEM dikenal sebagai area produsen kokain. 

"Pemerintahan saya menginstruksikan perlawanan melawan aliansi teroris dan penyelundup narkoba di VRAEM dan seluruh teritori negara. Kami tidak akan membiarkan kasus kematian dan kekerasan terjadi di Peru," tutur Boluarte, dikutip Reuters.

Presiden sementara itu juga menekankan soal kepercayaannya kepada aparat kepolisian dan angkatan bersenjata Peru. Ia pun mengamanatkan tugas berat ini kepada pasukan keamanan di negara Amerika Selatan itu. 

2. Tujuh polisi tewas dalam penyergapan di VRAEM

Penyergapan tujuh polisi terjadi pada Sabtu (11/2/2023) di area pedesaan Natividad, VRAEM. Sementara, kejadian mengerikan itu berlangsung pada pukul 09.45 waktu setempat. 

Selain tujuh polisi tewas, masih ada beberapa aparat yang terluka dalam peristiwa ini. Kepolisian Peru belum menuding organisasi tertentu yang bertanggung jawab dalam serangan ini. 

Dilaporkan Infobae, terdapat kecurigaan bahwa organisasi penerus Sendero Luminoso yang dipimpin Víctor Quispe Palomino ada di balik serangan ini. Namun, semuanya masih menunggu penyelidikan dari Kantor Kejaksaan Peru. 

3. Sendero Luminoso disebut beroperasi melindungi penyelundup narkoba

Selama ini, VRAEM merupakan area pegunungan yang menjadi pusat operasi keamanan dari polisi dan militer Peru. Di sana, sisa-sisa gerilya Sendero Luminoso beroperasi sebagai penjaga para penyelundup narkoba. 

Gerilya sayap kiri yang dipimpin Abimael Guzman itu diketahui gencar beroperasi pada 1980 hingga 2000-an untuk menggulingkan pemerintahan. Konflik brutal selama 20 tahun itu telah mengakibatkan sebanyak 69 ribu korban tewas. 

Meski Sendero Luminoso dianggap sudah bubar pada 2000-an, kelompok ini sempat menunjukkan keberadaannya beberapa tahun terakhir. Ini setelah adanya insiden serangan yang menewaskan 18 orang di VRAEM pada Mei 2021, beberapa minggu sebelum pilpres. 

Kelompok beraliran komunisme itu mengancam warga sekitar agar tidak memilih Keiko Fujimori dalam pilpres. Jika tidak menuruti perintah itu, maka warga dianggap pengkhianat dan harus menerima konsekuensinya yaitu dibunuh.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us