Polisi Jepang Tangkap Pria Amerika yang Diduga Nodai Kuil Meiji Jingu

- Polisi Jepang menangkap turis Amerika yang merusak pilar gerbang torii di Kuil Meiji Jingu
- Steve Hayes menggunakan kuku untuk mengukir nama keluarganya sebagai lelucon
- Kuil Yasukuni juga mengalami insiden vandalisme dengan karakter kanji 'kematian' dan grafiti yang menyerupai kata dalam bahasa Mandarin
Jakarta, IDN Times - Polisi Jepang menangkap seorang turis Amerika berusia 65 tahun pada Rabu (13/11/2024) atas tuduhan merusak properti, setelah ia diduga merusak pilar kayu gerbang torii di Kuil Meiji Jingu di Distrik Shibuya, Tokyo.
Pria tersebut diidentifikasi sebagai Steve Hayes, yang diduga menggunakan kuku tangan kanannya untuk mengukir lima huruf alfabet Latin di tempat berukuran sekitar 5 cm kali 6 cm di pilar gerbang torii pada Selasa (12/11/2024) pukul 11:20 siang waktu setempat. Staf kuil menemukan kerusakan tersebut di hari yang sama dan menelpon polisi, yang menangkapnya keesokan harinya, dilansir Kyodo News.
1. Pelaku perusakan kuil ditangkap di hotelnya menginap
Menurut polisi, Hayes mengakui tuduhan tersebut. Hayes mengatakan bahwa ia menulis nama-nama anggota keluarganya sebagai lelucon. Divisi kejahatan internasional kepolisian mengungkapkan bahwa Hayes tiba di Jepang pada Senin (11/11/2024) untuk berlibur bersama keluarganya. Rekaman kamera keamanan dari sekitar area Kuil Meiji mengarahkan para penyidik untuk mengidentifikasi dia sebagai tersangka.
Lalu, polisi menangkap Hayes di sebuah hotel di Tokyo pada 13 November 2024. Pihak berwenang yakin bahwa insiden itu dimaksudkan sebagai tindakan kejahatan, Japan Times melaporkan.
2. Beberapa kuil di Tokyo menjadi sasaran vandalisme

Gerbang torii di kuil Meiji Jingu yang dirusak oleh Hayes, melambangkan batas antara dunia nyata dan dunia suci dalam agama Shinto. Kuil tersebut dibangun pada tahun 1920 untuk menghormati arwah Kaisar Meiji dan istrinya Permaisuri Shoken.
Dalam perkembangan terkait, polisi juga tengah menyelidiki ukiran lain menyerupai kanji yang diukir pada pilar gerbang torii kuil lainnya.
Dilansir Al Jazeera, ini adalah insiden kedua yang terjadi di sebuah kuil di ibu kota Jepang pekan ini. Pada Senin, polisi mengatakan mereka sedang melakukan penyelidikan setelah karakter kanji 'kematian' dicoret-coret di dua titik dinding batu di Kuil Yasukuni di Tokyo.
Kuil Yasukuni telah lama menjadi sumber ketegangan diplomatik antara Jepang dengan China dan negara Asia lainnya. Sebab, kuil tersebut dianggap sebagai simbol militerisme era kolonial Jepang. Kuil Yasukuni menghormati lebih dari 2,4 juta korban perang Jepang. Mereka yang dikenang termasuk para pemimpin yang dihukum karena kejahatan perang oleh pengadilan internasional setelah Perang Dunia II.
Pada Agustus 2024, grafiti yang memuat karakter yang menyerupai kata dalam bahasa Mandarin untuk 'toilet' beserta beberapa huruf alfabet Latin ditemukan di kuil tersebut.
3. Tantangan pariwisata Jepang

Pada paruh pertama tahun ini, Jepang menyambut rekor 17,8 juta pengunjung, yang membantu mendorong jumlah wisatawan melampaui tingkat sebelum pandemik di tengah yen yang melemah.
Masuknya pengunjung telah memberikan dorongan bagi perekonomian Jepang. Akan tetapi, di sisi lain memicu kekesalan dari beberapa penduduk setempat yang muak dengan perilaku buruk dan pelanggaran etika budaya oleh pengunjung, mulai dari insiden vandalisme, mabuk-mabukan, hingga 'overtourism' di tempat-tempat populer.