Prabowo dan PM Albanese Umumkan Perjanjian Keamanan Baru, Apa Isinya?

- Perjanjian keamanan baru akan memperkuat hubungan Indonesia-Australia.
- Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap pemerintah Australia.
- Prabowo menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara tetangga.
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese. Setelah pertemuan, keduanya melakukan konferensi per.
Dalam konferensi pers bersama di Kirribilli House, Sydney, Rabu (12/11/2025), Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengumumkan Indonesia dan Australia telah menyepakati perjanjian bilateral baru di bidang keamanan.
Albanese menyebut kesepakatan tersebut sebagai momen bersejarah yang menandai babak baru dalam hubungan Australia–Indonesia.
“Hari ini saya berdiri bersama teman saya, Presiden Indonesia Bapak Prabowo Subianto, untuk menyampaikan sebuah pengumuman bersejarah,” ujar Albanese dalam pernyataannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presidden.
1. Perjanjian keamanan baru itu akan perkuat Indonesia-Australia

Menurutnya, perjanjian keamanan baru ini menjadi wujud nyata dari hubungan kedua negara yang dibangun atas dasar persahabatan, kepercayaan, dan saling menghormati. Ia menegaskan, kerja sama ini akan memperkuat komitmen bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
“Perjanjian ini adalah pengakuan dari kedua negara bahwa cara terbaik untuk menjaga perdamaian dan stabilitas adalah dengan bertindak bersama. Ini menandai era baru dalam hubungan Australia–Indonesia,” lanjut Albanese.
Albanese menyampaikan, perjanjian baru tersebut akan memperluas kerja sama yang sebelumnya telah dijalin melalui Lombok Treaty tahun 2006. Selain mempertegas penghormatan terhadap kedaulatan dan keutuhan wilayah Indonesia, perjanjian ini juga memperkuat koordinasi di tingkat pemimpin dan menteri dalam isu keamanan dan pertahanan.
“Jika keamanan salah satu atau kedua negara terancam, maka kami akan berkonsultasi dan mempertimbangkan langkah-langkah yang dapat diambil, baik secara individu maupun bersama, untuk menghadapinya,” ujar Albanese.
Albanese mengaku, berencana mengunjungi Indonesia pada Januari 2026 untuk secara resmi menandatangani perjanjian tersebut setelah melalui proses domestik masing-masing negara.
2. Prabowo sampaikan apresiasi

Sementara itu, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Australia atas penyambutan yang hangat selama kunjungan kenegaraannya. Ia menegaskan, perjanjian ini menjadi simbol komitmen kedua negara untuk memperkuat hubungan persahabatan dan kerja sama strategis di bidang pertahanan dan keamanan.
“Kami berkomitmen untuk mempererat kerja sama di bidang pertahanan dan keamanan, sekaligus menegaskan tekad kami untuk memperkuat persahabatan sebagai tetangga dekat,” ujar Prabowo.
3. Prabowo singgung menjaga hubungan baik dengan negara tetangga

Presiden Prabowo juga menyinggung pentingnya menjaga hubungan baik dengan negara tetangga. Ia menyebut konsep good neighbour policy sebagai prinsip utama yang menjadi landasan hubungan Indonesia dan Australia.
“Kita tidak bisa memilih tetangga kita. Ini adalah takdir kita sebagai dua negara yang bersebelahan. Jadi mari kita hadapi takdir itu dengan niat terbaik,” kata Prabowo.
“Dalam budaya Indonesia, saat kita menghadapi kesulitan, yang pertama menolong adalah tetangga kita. Karena itu, hanya tetangga yang baik yang akan saling membantu," imbuhnya.



















