Presiden Guinea-Bissau Bubarkan Parlemen usai Percobaan Kudeta

Jakarta, IDN Times - Presiden Guinea-Bissau, Umaro Sissoco Embalo, memutuskan membubarkan parlemen menyusul percobaan kudeta di negaranya pekan lalu pada Senin (4/12/2023). Ia pun masih akan mendiskusikan terkait jadwal penyelenggaraan pemilihan umum parlementer.
"Saya sadar bahwa Parlemen Guinea-Bissau selalu fokus pada instabilitas. Maka dari itu, kami memanggil rakyat untuk menentukan pilihan dalam menyelesaikan masalah ini. Ini adalah satu-satunya jalan yang bisa kami ikuti," ungkap Sissoco Embalo.
Pekan lalu, Guinea-Bissau dilanda krisis keamanan usai terjadi baku tembak antara pasukan elite militer dengan pasukan pengawal presiden. Insiden yang diduga sebagai percobaan kudeta ini mengakibatkan dua orang tewas.
1. Sissoco Embalo sebut terdapat kepentingan politik di institusi negara
Sissoco Embalo mengatakan jadwal pemilu masih akan dibicarakan lebih lanjut dengan jajarannya. Ia berjanji akan mengumumkan jadwal pemilu yang tepat sesuai dengan ketentuan dalam konstitusi.
Ia pun mengungkapkan terdapat masalah antara Badan Pengawal Nasional dan Pasukan Pengawal Kepresidenan (PAIGCV). Bahkan, dia menyebut terdapat kepentingan politik di dalam dua institusi keamanan tersebut.
"Setelah percobaan kudeta yang dipimpin oleh Badan Pengawal Nasional dan terdapat bukti kuat bahwa mereka punya niatan politik. Maka, fungsi normal dari institusi tersebut di negara menjadi tidak mungkin dilanjutkan. Fakta-fakta menyebutkan bahwa terdapat krisis politik akut," ungkapnya, dikutip Africa News.
Badan Pengawal Nasional seharusnya memberikan laporan kepada Kementerian Dalam Negeri dan pemerintah soal pejabat yang terjerat pidana. Namun, mereka justru membebaskan dua pejabat yang terindikasi terlibat dalam kasus korupsi.
2. Personel militer menduduki kantor berita nasional
Menyusul pengumuman dari Presiden Umaro Sissoco Embalo, personel militer sudah menduduki kantor berita dan radio nasional di Bissau. Mereka datang di lokasi dengan persenjataan lengkap pada pukul 14.00 waktu setempat.
Dilaporkan Europa Press, pihak yang bertanggung jawab di kantor tersebut langsung menyerahkan kunci kepada militer. Mereka juga meminta agar seluruh aktivitas di media nasional tersebut dihentikan untuk sementara waktu.
"Mereka meminta kami untuk memberhentikan siaran berita dan menyuruh kami untuk segera meninggalkan lokasi, tetapi kami tidak mau pergi," terang salah satu pekerja di stasiun radio tersebut.
Pada Februari 2022, Guinea-Bissau sempat dilanda percobaan kudeta setelah adanya baku tembak dengan senapan mesin di depan Istana Kepresidenan pada sore hari. Beberapa orang dilaporkan tewas dan terluka dalam insiden tersebut.
3. PM Martins akan melanjutkan tugasnya hingga pemilu diselenggarakan
Presiden Sissoco Embalo juga mengumumkan kelanjutan wewenang Perdana Menteri Geraldo Martins hingga pembentukan pemerintahan selanjutnya di Guinea-Bissau usai penyelenggaraan pemilu parlementer.
"Presiden sudah mengindikasikan Perdana Menteri Geraldo Martins memiliki kekuatan penuh untuk melanjutkan tugasnya hingga pemilu parlementer dilangsungkan," ungkap Sekretariat Negara, dilansir Deutsche Welle.
Sementara itu, Martins mengklarifikasi bahwa ia tidak ditetapkan lagi sebagai perdana menteri, tetapi hanya melanjutkan tugas saat ini hingga pemerintahan baru sudah dipilih dan bentuk.
"Lebih baik memperjelas masalah ini, bahwa saya tidak ditunjuk kembali, tetapi wewenang politik saya diperbarui oleh presiden. Saya akan melanjutkan tugas saya membantu dalam menangani masalah terbaru di Guinea-Bissau," tambahnya.