Presiden Korsel Murka Tahu Polisi Tidak Tanggap soal Itaewon

Jakarta, IDN Times - Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol murka setelah tahu bahwa Kepolisian Korsel tidak segera mengambil tindakan ketika menerima laporan bahwa situasi di Itaewon mulai tidak kondusif.
Laporan detik-detik tragedi Itaewon pada Sabtu (29/10/2022) perlahan mulai dibeberkan ke publik. Salah satunya adalah adanya telepon darurat empat jam sebelum tragedi pecah.
1. Yoon mengecek laporan tersebut

Dilansir dari Yonhap, Rabu (2/11/2022), Yoon disebutkan juga mengecek laporan tersebut, tak lama sebelum memimpin rapat kabinet.
Seorang pejabat pemerintahan Korsel mengatakan bahwa Yoon memerintahkan adanya hukum yang adil bagi mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ini.
2. Kepolisian Korsel mengaku tidak tanggap
Badan Kepolisian Nasional Korsel merilis transkrip telepon darurat pada hari nahas tersebut, di mana ada 11 panggilan darurat ke nomor 112, terutama panggilan pertama pada pukul 18.34 malam waktu setempat.
Dilaporkan bahwa ada pengunjung yang sempat menelepon ke 112, nomor darurat Korsel. Ia mengatakan bahwa jalan utama menuju Itaewon dan sebuah gang di sebelah Hotel Hamilton tiba-tiba sangat ramai.
“Gang itu seperti berbahaya sekarang, orang-orang naik dan turun. Jadi orang terjebak tidak bisa turun, tetapi orang-orang terus naik. Saya hampir tidak bisa keluar tadi,” ucap si penelepon.
Penelepon ini disebut sebagai penelepon pertama dari 11 panggilan ke nomor darurat yang datang secara beruntun selanjutnya.
Kepala Kepolisian Korsel Yoon Hee Keun meminta maaf atas tidak tanggapnya polisi terkait panggilan darurat ini. Ia juga menjanjikan penyelidikan di badan internal terkait tragedi ini.
3. Serangkaian permintaan maaf datang dari pejabat Korsel
Sementara itu, serangkaian permintaan maaf datang dari sejumlah pejabat tinggi di Korsel, termasuk Menteri Dalam Negeri Korsel, Lee Sang Min.
Kepala Daerah Yongsan dan juga Wali Kota Seoul Oh Se Hoon juga turut meminta maaf atas terjadinya tragedi Itaewon.