Bantu Atasi Krisis Pakistan, UEA Janjikan Pinjaman Rp45,3 Triliun

Berita bagus untuk Pakistan yang ekonominya oleng

Jakarta, IDN Times - Upaya Pakistan mencari bantuan pendanaan untuk menyelesaikan krisis dan upaya membangun kembali negara usai diterjang bencana banjir mulai memperlihatkan hasil. Uni Emirat Arab (UAE) pada Kamis (12/123) menjanjikan bantuan pinjaman sebesar lebih dari 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp45,3 triliun.

Pengumuman janji pinjaman itu keluar setelah Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, mengadakan pembicaraan dengan Presiden UEA Mohamed bin Zayed al-Nahyan (MBZ) di Abu Dhabi. Rincian dari jumlah dana itu adalah memperpanjang pinjaman yang sudah ada sekitar 2 miliar dolar (Rp30,2 triliun) dan tambahan pinjaman 1 miliar dolar (Rp15,1 triliun).

1. Peluang integrasi investasi bilateral

Bantu Atasi Krisis Pakistan, UEA Janjikan Pinjaman Rp45,3 TriliunPM Pakistan Shehbaz Sharif dan PM UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum (Twitter.com/Prime Minister's Office)

Ekonomi Pakistan yang mengalami krisis ditambah dengan bencana banjir mematikan yang menewaskan lebih dari 1600 orang, telah membuat pemerintah negara itu sibuk mencari pendanaan. Cadangan devisa Pakistan sendiri telah menyusut dan hanya cukup untuk belanja impor dalam satu bulan.

PM Shehbaz Sharif melakukan kunjungan ke UEA untuk mencari pendanaan guna menyelamatkan negaranya. Pada Kamis, dilansir Associated Press, PM Sharif mengatakan bahwa UEA sepakat memberi perpanjangan pinjaman dan dana pinjaman baru.

"Kedua belah pihak sepakat untuk memperdalam kerjasama investasi, merangsang kemitraan dan memungkinkan peluang integrasi investasi antara kedua negara," kata kantor PM Shehbaz Sharif.

UEA tidak secara resmi memberi konfirmasi atas perpanjangan pinjaman dan tambahan pinjaman itu. Namun pertemuan di Istana Al Shati di ibu kota Abu Dhabi itu memperlihatkan bahwa kedua negara membahas hubungan historis dan cara meningkatkan kerja sama bilateral.

Baca Juga: Pakistan Sebut Afghanistan Sarang Teroris, Taliban: Jangan Provokatif!

2. Berita bagus untuk Pakistan

Pakistan telah berjuang mencari bantuan keuangan dari Arab Saudi dan China. Islamabad juga sedang dalam tahap negosiasi pinjaman dengan Dana Moneter International (IMF) yang hingga kini belum cair.

Miftah Ismail, mantan Menteri Keuangan Pakistan, menyebut bahwa janji pinjaman dari UEA merupakan kabar yang bagus untuk Pakistan. Dilansir Al Jazeera, ekonom Ammar Habib Khan yang berbasis di Islamabad menilai dana tambahan akan memberikan dukungan tepat waktu bagi ekonomi Pakistan yang sedang oleng.

"Pendanaan ini akan memberikan dukungan kepada Pakistan untuk mengelola impornya. Namun, untuk keluar dari krisis memang membutuhkan lebih banyak suntikan dolar, mengharuskan kelanjutan program Dana Moneter Internasional," kata Habib Khan.

3. Dana pinjaman akan mengalir di tahun fiskal saat ini

Bantu Atasi Krisis Pakistan, UEA Janjikan Pinjaman Rp45,3 Triliunilustrasi Pakistan (Unsplash.com/Muneer ahmed ok)

Pakistan bersama PBB baru-baru ini menggelar konferensi ketahanan iklim Jenewa, sambil mencari penggalangan dana bantuan. Komunitas internasional dalam konferensi itu menjanjikan bantuan pinjaman lunak 9,7 miliar atau sekitar Rp146,6 triliun.

Sekretaris Perencanaan Zafar Ali Shah, dilansir Dawn, mengatakan pinjaman lunak itu akan tersedia untuk Pakistan dalam tiga tahun sejalan dengan implementasi proyek perbaikan pasca diterjang banjir. Namun dana signifikan diklaim akan mengalir dalam tahun fiskal saat ini untuk mendukung cadangan devisa yang telah menipis.

Upaya Pakistan keluar dari krisis telah dilakukan dengan berbagai hal. Arab Saudi telah mendepositkan 5 miliar dolar atau Rp75,5 triliun di Bank Sentral Pakistan. Sedangkan sekutu dekat China tetap menjadi negara pemberi pinjaman terbesar dengan sekitar 30 miliar dolar atau Rp453,5 triliun.

Baca Juga: Demi Bantuan Rp17 Triliun, Pakistan Akan Temui Direktur IMF

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya