Protes Ekskusi Iran, Dubes Swiss Disebut Intervensi Urusan Teheran

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri Iran, pada Minggu (21/5/2023), memanggil Duta Besar Swiss Nadine Olivieri Lozano. Tindakan itu dilakukan setelah Swiss pada dua hari sebelumnya menentang eksekusi Iran terhadap tiga pengunjuk rasa dengan menyertakan gambar bendera Iran sebelum revolusi 1979.
Ketiga pengunjuk rasa ikut serta dalam demonstrasi meluas yang dipicu kematian Mahsa Amini, wanita Kurdi berusia 21 tahun yang dituduh melanggar aturan berpakaian Islami di Iran pada September 2022.
1. Iran marah karena foto yang digunakan Swiss
Dilansir DW, Kementerian Luar Negeri Iran menganggap unggahan Swiss itu merupakan bentuk intervensi terhadap urusan internalnya. Teheran juga mengutuk Swiss yang menerbitkan ulang foto dengan bendera sebelum revolusi 1979, yang dianggap bendera palsu.
"Tindakan tidak konvensional seperti itu tidak sesuai dengan hubungan persahabatan antara Republik Islam Iran dan Konfederasi Swiss, dan harus diperbaiki," kata pernyataan Iran.
Iran tersinggung dengan unggahan kedutaan Swiss di Iran, yang menampilkan pengunjuk rasa memegang foto Mahsa Amini dan bendera pra-revolusioner Iran. Sebelumnya Kementerian Luar Negeri Swiss telah merilis unggahan serupa dalam bahasa Inggris, yang menjelaskan sikap Swiss terhadap protes di Iran.
2. Eksekusi dilakukan karena pengunjuk rasa dituduh membunuh

Iran pada 19 Mei mengumumkan telah menghukum mati tiga pria yang terlibat dalam unjuk rasa anti-pemerintah. Ketiga pria itu adalah Majid Kazemi, Saleh Mirhashemi, dan Saeed Yaghoubi, mereka dihukum karena "moharebeh," atau "perang melawan Tuhan". Ketiganya dijatuhi hukuman mati pada Januari.
Iran mengklaim bahwa ketiganya membunuh dua anggota pasukan paramiliter Basij dan seorang petugas penegak hukum dengan menggunakan senjata. Pihak berwenang mengatakan tindakan itu dilakukan selama demonstrasi pada November di pusat kota Isfahan.
Swiss menentang eksekusi itu dan menyerukan agar Iran mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan hukuman mati.
3. Sebelumnya Swiss dituduh mendukung rezim di Iran

Dilansir Swissinfo, kedutaan Swiss pada Februari juga dikritik karena perwakilannya mengenakan cadar saat mengunjungi kota suci Syiah di Iran.
Beberapa pengamat menganggap pilihan pakaian yang dikenakan oleh duta besar itu menunjukkan tanda dukungan terhadap rezim Iran. Kementerian Luar Negeri Swiss menentang anggapan tersebut.
Swiss selama beberapa dekade memiliki status khusus dengan Iran, lima dari tujuh mandat kekuatan perlindungan Swiss ada pada Iran. Pemerintah Swiss telah mewakili kepentingan Amerika Serikat di Iran sejak Teheran dan Washington mengakhiri hubungan diplomatik pada 1980.