Ratusan Unggas Mati, Wabah Flu Burung Mulai Hantui Eropa

Jakarta, IDN Times - Wabah flu burung sedang menghantui sejumlah negara di Benua Biru. Terbaru, 330 unggas ditemukan mati di pantai Stonhaven, Skotlandia pada Senin (10/7/2023).
Pada Selasa (11/7/2023), 100 unggas kembali ditemukan mati di lokasi yang sama. Pengunjung pun diimbau untuk menjauh dari bangkai unggas karena khawatir tertular. Sebab, pada 2021, sejumlah warga Rusia telah terinfeksi flu burung.
1. Sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir
Melansir Mirror, situasi ini sebenarnya sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Namun, peristiwa di Stonhaven bikin geger karena menjadi jumlah kematian unggas terbanyak.
NatureScot selaku badan margasatwa Skotlandia, sebelumnya menyelidiki 200 unggas yang mati di Cagar Alam Nasional Forvie di Collieston. Kematian itu disebabkan flu burung.
2. Level tertular masih rendah

Beruntung, risiko tertular virus tersebut terbilang rendah. Kendati demikian, Juru Bicara Dewan Aberdeenshire tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pasalnya, bangkai unggas berpotensi menularkan penyakit lain.
"Risiko tertular flu burung dari unggas yang mati atau sekarat sangat rendah. Namun, tetap disarankan untuk menjauh dari bangkai karena unggas liar membawa penyakit salmonella," kata dia.
3. Jaga kesehatan hewan peliharan

Menjaga kesehatan hewan peliharaan juga menjadi salah satu imbauannya. Mereka juga menyarankan agar anak kecil dijauhkan dari unggas.
"Jauhkan hewan peliharaan dan anak-anak dari unggas yang mati atau sakit dan jangan menyentuh bulu burung liar atau permukaan yang terkontaminasi kotoran," kata dia.