Reaktor Nuklir Bekas Tsunami 2011 akan Kembali Beroperasi

- Reaktor nuklir Onagawa nomor 2 di Prefektur Miyagi akan kembali beroperasi setelah pemeriksaan keselamatan ketat.
- Tohoku Electric Power telah membangun tembok pasang surut setinggi 29 meter dan meningkatkan ketahanan gedung reaktor terhadap gempa.
- Langkah pemerintah untuk mengaktifkan reaktor Takahama menjadi bagian dari upaya Tokyo untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.
Jakarta, IDN Times – Sebuah reaktor nuklir Jepang yang sempat rusak pada peristiwa tsunami 2011 akan kembali beroperasi, Selasa (29/10/2024). Reaktor unit nomor 2 pembangkit listrik tenaga nuklir di Onagawa di Prefektur Miyagi itu untuk pertama kalinya kembali beroperasi.
Setelah pemeriksaan ketat, Reaktor Onagawa yang dioperasikan oleh Tohoku Electric Power Co. lolos pemeriksaan keselamatan pada Februari 2020 di bawah standar keselamatan pasca-krisis Fukushima. Pengoperasian kembali reaktor ini telah memperoleh persetujuan lokal.
”Tohoku Electric Power menghabiskan lebih dari satu dekade menyelesaikan pekerjaan konstruksi untuk meningkatkan keselamatan pembangkit listrik,” lapor media Jepang, The Mainichi, Selasa.
Media tersebut menambahkan bahwa perusahaan telah membangun tembok pasang surut setinggi 29 meter dan meningkatkan ketahanan gedung reaktor terhadap gempa.
1. Penolakan sempat terjadi dari warga lokal

Bulan lalu, Tohoku Electric Power memuat 560 rakitan bahan bakar ke reaktor nomor 2 sebagai bagian dari persiapan untuk memulai kembali pengoperasian reaktor tersebut. Perusahaan utilitas berencana untuk memulai pembangkitan dan transmisi listrik pada awal November dan operasi komersial sekitar Desember.
Meski begitu, masih kekhawatiran atas keselamatan tenaga nuklir masih tetap ada di kalangan masyarakat. Puluhan penduduk di Ishinomaki mengajukan gugatan hukum pada 2021 terkait pengoperasian unit nomor 2 dengan alasan adanya kelemahan dalam rencana evakuasi darurat.
Pengadilan Distrik Sendai menolak gugatan tersebut pada Mei 2023. Para penggugat mengajukan banding. Selain unit Onagawa nomor 2, puluhan reaktor di enam stasiun tenaga nuklir di Jepang bagian tengah, barat, dan barat daya telah kembali beroperasi setelah memenuhi standar keselamatan yang lebih ketat.
2. Beroperasi selama 10 tahun ke depan

Reaktor nuklir lain yakni reaktor Takahama juga diaktifkan kembali selama sepuluh tahun ke depan. Reaktor tertua tersebut berusia mencapai 50 tahun.
Dilansir Anadolu Agency, langkah pemerintah untuk mengaktifkan reaktor tersebut menjadi bagian dari upaya Tokyo untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050.
Negara itu terus bergantung pada tenaga nuklir karena Jepang menganggap hal tersebut penting dalam bauran energi negara tersebut.
3. Gempa dahsyat yang menimbulkan puluhan ribu korban jiwa

Selama bencana Maret 2011, reaktor di pabrik Onagawa otomatis mati. Reaktor nuklir yang terletak paling dekat dengan episentrum gempa berkekuatan 9,0 skala Richter itu dihantam gelombang tsunami setinggi sekitar 13 meter.
Ruang bawah tanah gedung yang menaungi unit nomor 2 yang saat itu sedang menjalani pemeriksaan rutin kemudian terendam banjir. Tohoku Electric Power telah memutuskan untuk menghentikan operasional unit nomor 1.
Dilansir Britannica, selain berdampak pada reaktor, gempa tersebut juga menimbulkan korban jiwa. Dalam waktu dua minggu setelah gempa 2011, jumlah kematian resmi pemerintah Jepang telah melampaui 10 ribu jiwa.
Lebih dari satu setengah kali jumlah itu masih terdaftar sebagai orang hilang dan diduga meninggal.