RI-Belarus Makin Mesra, Sepakat Kolaborasi Lintas Sektor

Jakarta, IDN Times - Hubungan bilateral Indonesia dan Belarus memasuki babak baru yang lebih erat. Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov melakukan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia dan disambut Menteri Luar Negeri Indonesia Sugiono di Jakarta, Selasa (5/8/2025).
Pertemuan ini disebut sebagai momen bersejarah oleh kedua menteri, mengingat kunjungan ini menjadi kelanjutan dari dialog tingkat tinggi antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Alexander Lukashenko yang berlangsung di Minsk, Belarus, pada Juli.
“Ini bukan hanya kunjungan resmi pertama Menteri Ryzhenkov ke Jakarta, tapi juga tonggak baru dalam diplomasi kedua negara,” kata Sugiono dalam konferensi pers bersama.
Tak hanya memperkuat hubungan politik, kedua negara menyepakati berbagai langkah konkret untuk mempererat kerja sama ekonomi, ketahanan pangan, investasi, hingga pertukaran budaya, dan pendidikan.
1. Komitmen perkuat hubungan politik

Kunjungan Menlu Belarus ke Indonesia menandai peningkatan signifikan dalam hubungan diplomatik kedua negara, yang selama ini terjalin erat tetapi belum banyak terekspos publik.
“Negosiasi kami berlangsung dalam suasana yang sangat hangat dan bersahabat. Kami bahkan membahas lebih banyak isu penting dari yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Ryzhenkov.
Indonesia dan Belarus menegaskan keinginan memperdalam dialog politik dan memperluas kerja sama di berbagai forum internasional, seperti ASEAN, BRICS, dan Gerakan Non-Blok.
“Kami berbagi visi tentang tatanan global yang lebih adil dan inklusif, berdasarkan rasa saling menghormati,” tambah Menlu Belarus.
Menlu Sugiono menyebut Belarus sebagai mitra strategis di kawasan Eropa Tengah dan Timur. Tak hanya itu, Presiden Belarus Alexander Lukashenko dijadwalkan akan mengunjungi Jakarta akhir tahun ini, yang semakin menegaskan pentingnya hubungan kedua negara.
2. Fokus pada ketahanan pangan, industri alat berat, dan investasi

Isu ketahanan pangan menjadi salah satu sorotan utama dalam pertemuan bilateral ini. Menlu Sugiono menyampaikan Indonesia melihat peluang besar dalam menjalin kerja sama dengan Belarus, yang dikenal sebagai negara agraris utama di Eropa.
“Belarus siap memasok semua produk yang dibutuhkan Indonesia, termasuk mesin industri dan pertanian berkualitas tinggi, serta berbagi pengalaman dalam modernisasi sektor pertanian,” kata Ryzhenkov.
Saat ini, alat berat buatan Belarus telah digunakan di sektor pertambangan dan pertanian Indonesia, khususnya di Kalimantan. Ke depan, Indonesia membuka peluang produksi lokal alat berat dan komponennya di dalam negeri.
Dalam pertemuan tersebut, Sugiono juga mempromosikan Danantara, sebagai bagian dari prioritas pembangunan Astacita. Ia menegaskan, Belarus memiliki banyak ruang untuk berinvestasi di sektor-sektor prioritas seperti infrastruktur, teknologi, dan pangan.
Kedua pihak sepakat membentuk Komite Antarpemerintah sebagai forum strategis untuk menyusun peta jalan kerja sama konkret.
3. Perluas hubungan antarmasyarakat

Kerja sama antara Indonesia dan Belarus tidak hanya berfokus pada isu politik dan ekonomi, tetapi juga pada konektivitas antarmasyarakat yang bersifat jangka panjang.
“Kami sepakat untuk memperluas kontak antarwarga melalui pertukaran di bidang budaya dan pariwisata,” ujar Ryzhenkov.
Kedua negara juga membahas prospek kerja sama di bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk peluang beasiswa, pertukaran pelajar, dan kerja sama antaruniversitas. Ryzhenkov juga menekankan pentingnya pengembangan modal manusia (human capital) sebagai kunci masa depan kedua negara.
Menlu Belarus mengakhiri pernyataannya dengan ucapan hangat kepada rakyat Indonesia.
“Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda dan seluruh rakyat Indonesia atas peringatan 18 tahun kemerdekaan. Saya berharap kemakmuran dan persahabatan yang terus tumbuh antara kedua bangsa kita,” tuturnya.