RI Kena Tarif Baru AS, Prabowo Disebut Sudah Antisipasi

- Presiden Prabowo memperluas mitra dagang Indonesia dengan bergabung menjadi anggota BRICS.
- Pemerintahan Prabowo mempercepat hilirisasi sumber daya alam, seperti nikel, dan meluncurkan BPI Danantara untuk mendanai proyek hilirisasi.
- Pemerintahan Prabowo ingin memperkuat daya beli masyarakat melalui program kesejahteraan rakyat, termasuk makan bergizi gratis dan Koperasi Desa Merah Putih.
Jakarta, DN Times - Indonesia menjadi salah satu negara yang terkena kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, terkait tarif baru barang impor. Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO), Noudhy Valdryno, mengatakan Presiden Prabowo Subianto disebut sudah menyiapkan antisipasi.
"Dalam menghadapi tantangan global, termasuk kebijakan tarif baru Amerika Serikat, Presiden Prabowo menunjukkan ketahanan melihat dinamika geopolitik. Pemahaman mendalam tentang hubungan internasional dan perdagangan global menjadi kekuatan utama dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia," ujar Noudhy dalam keterangannya, Kamis (3/4/2025).
1. PCO sebut ada tiga kebijakan yang dilakukan Prabowo

Noudhy mengatakan, ada tiga kebijakan yang dilakukan Presiden Prabowo. Pertama, memperluas mitra dagang Indonesia.
Pada minggu pertama setelah dilantik, kata Noudhy, Presiden Prabowo mengajukan agar Indonesia menjadi anggota negara BRICS. Selang beberapa waktu, Indonesia akhirnya disetujui menjadi anggota BRICS.
Menurutnya, dengan Indonesia bergabung menjadi anggota BRICS memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional seperti Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) dengan 10 negara ASEAN dan Australia, China, Jepang, Korea Selatan, dan Selandia Baru.
2. Mempercepat hilirisasi

Kedua, pemerintahan Prabowo juga mempercepat hilirisasi sumber daya alam (SDA) Indonesia. Salah satu yang dianggap sukses adalah hilirisasi nikel.
Dengan adanya hilirisasi, nilai ekspor nikel dan turunannya mencapai 3,7 miliar dolar Amerika Serikat pada 2014 dan melonjak 34,3 miliar dolar Amerika Serikat pada tahun 2022.
Kemudian, Presiden Prabowo juga meluncurkan BPI Danantara pada 24 Februari 2025 yang akan mendanai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor-sektor utama seperti mineral, batu bara, minyak bumi, gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan,dan kehutanan.
3. Memperkuat resiliensi konsumen dalam negeri

Ketiga, pemerintahan Prabowo ingin memperkuat daya beli masyarakat melalui sejumlah program kesejahteraan rakyat. Salah satu program tersebut adalah makan bergizi gratis (MBG).
Presiden Prabowo menargetkan 82 juta siswa dan ibu hamil menerima MBG pada akhir 2025. Selain itu, Prabowo juga akan mendirikan Koperasi Desa Merah Putih.
“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” ujar Noudhy.