RS Lapangan RI di Turki Banjir Pasien

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit lapangan milik Indonesia yang dibangun di Hassa, Provinsi Hatay, Turki, guna membantu para korban gempa, diserbu lebih dari 325 pasien, tepat sehari sebelum Indonesia mengakhiri masa medis daruratnya.
Meski jauh melebihi kapasitas hariannya yang hanya bisa menampung sebanyak 150 pasien, seluruh dokter dan petugas dari misi kemanusiaan Indonesia tetap melayani para pasien tersebut hingga pukul 21.00 malam hari.
1. RS lapangan Indonesia akan dihibahkan ke Turki

Selepas rampungnya misi kemanusiaan Indonesia untuk membantu penanganan pasca gempa Turki ini, nantinya RS lapangan tersebut akan dihibahkan ke pemerintah Turki.
“Petugas dan dokter misi kemanusiaan memang akan mengakhiri misi medis kedaruratannya secara resmi pada tanggal 27 Februari 2023. Namun, seluruh rumah sakit lapangan akan dihibahkan kepada Kementerian Kesehatan Turki yang akan melanjutkan operasi dengan petugas dan dokter Turki sendiri hingga tiga bulan ke depan," kata Duta Besar RI untuk Turki Lalu Muhamad Iqbal, dalam keterangannya, Senin (27/2/2023).
2. Tenda dari pemerintah dan organisasi masyarakat

Kompleks Rumah Sakit Lapangan Indonesia yang akan dihibahkan terdiri dari 18 tenda pelayanan milik MDMC Muhammadiyah dan Kementerian Kesehatan serta sekitar 11 tenda pendukung ukuran besar milik BNPB, Kementerian Kesehatan, Polri dan TNI.
Mulai beroperasi tanggal 15 Februari 2023, para petugas dan dokter secara resmikan meninggalkan Kota Hassa, Hatay, pada tanggal 28 Februari 2023 dini hari menuju ke Ankara.
Dari Ankara, Tim Ina-EMT akan kembali ke Indonesia menggunakan pesawat komersial.
3. Sebanyak 85 WNI minta pulang ke Indonesia

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengonfirmasi bahwa ada 85 Warga Negara Indonesia (WNI) korban terdampak gempa, yang dipulangkan ke Indonesia.
85 WNI akan dipulangkan bersamaan dengan dua jenazah WNI korban tewas gempa Turki, yang akan dimakamkan di Indonesia.
“Pesawat Garuda Indonesia yang akan membawa bantuan ke Turki, saat kembali akan membawa dua jenazah tersebut, plus 85 WNI yang terkena dampak dan mereka menginginkan kembali ke Indonesia,” ucap Retno, saat melepas bantuan kemanusiaan tahap 3 ke Turki, pada pekan lalu.
Retno juga mengonfirmasi bahwa ada empat WNI yang meninggal akibat gempa Turki berkekuatan 7,8 M yang mengguncang negara tersebut tiga pekan lalu.