Rusia Akui Wilayah Separatis di Ukraina, Ini Respons Pemimpin Dunia

Jakarta, IDN Times - Keputusan Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis di Ukraina timur, Donestk dan Luhansk, telah menuai kecaman. Pemimpin NATO menyebutnya sebagai pelanggaran terhadap perjanjian internasional.
Sebagai tindak lanjut pernyataan itu, Putin mengirimkan pasukan perdamaian untuk menjaga dua wilayah tersebut. Pengerahan pasukan militer ke Ukraina timur terjadi setelah berbulan-bulan Putin menyiagakan pasukan Rusia di perbatasan Ukraina.
Dilansir dari Al Jazeera, berikut tanggapan para pemimpin dunia terkait klaim sepihak Putin tersebut.
1. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengutuk keras keputusan Putin untuk mengakui kemerdekaan wilayah yang timur Ukraina.
Kepada Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Biden berjanji bahwa AS akan merespons dengan cepat aksi sepihak Putin. Washington juga akan mengajak mitra dan sekutunya untuk menekan agresi Moskow terhadap Kiev.
Biden dikabarkan sedang mempersiapkan perintah eksekutif, yang akan melarang perusahaan yang dimiliki warga AS menjalin bisnis dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan Donestk dan Luhansk.
2. Sekjen PBB, Antonio Guterres

Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, mengatakan bahwa keputusan Rusia telah melanggar integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, serta tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB.
PBB, sejalan dengan resolusi Majelis Umum, tetap sepenuhnya mendukung kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas wilayah Ukraina, dalam batas-batas yang diakui secara internasional.
3. Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Presiden Prancis, Emmeual Macron, mengutuk keputusan Rusia yang dianggap melanggar komitmennya sendiri.
Oleh sebab itu, Macron akan mendesak Dewan Keamanan PBB dan Uni Eropa untuk menjatuhkan sanksi kepada Rusia.
4. Kepala NATO, Jens Stoltenberg

Kepala NATO, Jens Stoltenberg mengatakan, “saya mengutuk keputusan Rusia untuk memberikan pengakuan kepada ‘Republik Rakyat Donetsk’ dan ‘Repubilk Rakyat Luhansk’ yang diproklamirkan sepihak.”
Menurut Stoltenberg, keputusan itu berdampak terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, mengikis upaya menuju penyelesaian konflik, dan melanggar perjanjian Minsk, di mana Rusia adalah salah peserta perjanjian.
5. Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, berjanji akan terus mendukung rakyat Ukraina dengan serangkaian sanksi yang ketat.
“Ini (keputusan Putin) adalah pelanggaran yang mencolok terhadap kedaulatan dan integritas Ukraina, sekaligus penolakan terhadap proses perjanjian Minsk,” kata dia.
6. Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen

Menurut Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, pengakuan dua wilayah separatis di Ukraina merupakan pelanggaran terhadap hukum internasional.
“Uni Eropa dan mitranya akan bereaksi dengan persatuan, ketegasan, dan dengan tekad dalam solidaritas dengan Ukraina,” kata dia.
7. Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, menyebut pidato Putin pada Selasa pagi sebagai bagian dari agresi terhadap kedaulatan Ukraina.
“Keputusan untuk mengakui ‘republik’ yang memproklamirkan diri adalah penolakan terakhir terhadap dialog (damai). Ini adalah tindakan agresi terhadap Ukraina, yang harus ditanggapi dengan tegas dalam bentuk sanksi segera,” ujar Morawiecki.