Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Disebut Bantu Korut Buat Kapal Perang Baru

Kapal Perang Rusia. (unsplash.com/algoriq)
Kapal Perang Rusia. (unsplash.com/algoriq)

Jakarta, IDN Times - Militer Korea Selatan (Korsel), pada Kamis (1/5/2025), menyebut Rusia telah membantu Korea Utara (Korut) mengembangkan kapal perang modern. Bantuan itu sebagai bagian dari perjanjian pertahanan antara Moskow dan Pyongyang. 

Sehari sebelumnya, Rusia memulai pembangunan jembatan khusus kendaraan untuk akses langsung ke Korut. Jembatan di atas Sungai Turmen itu diketahui memiliki panjang 850 meter dan disebut akan meningkatkan arus perdagangan dan pariwisata kedua negara. 

Rusia dan Korut juga sudah mengakui keterlibatan tentara Korut dalam membantu Rusia untuk melawan tentara Ukraina. Moskow juga sudah mengucapkan terima kasih kepada Pyongyang atas bantuan tersebut. 

1. Klaim Rusia sediakan teknologi untuk membuat kapal perang Korut

Juru Bicara Kepala Staf Gabungan Militer Korsel, Lee Sung-jun, mengungkapkan bahwa Rusia kemungkinan sudah menyediakan teknologi yang dibutuhkan dalam pengembangan kapal perang tersebut. 

"Melihat persenjataan dan peralatan yang diungkapkan, kami percaya bahwa terdapat kemungkinan mereka mendapatkan teknologi modern dan pendanaan dari Rusia. Kami akan melakukan analisa yang lebih mendalam soal kapal perang Korut tersebut," ungkapnya, dilansir The Moscow Times.

Namun, Lee menambahkan, operasional kapal perang tersebut masih membutuhkan waktu lebih. Pembuatan kapal perang membutuhkan waktu beberapa tahun dan ada waktu tambahan sebelum dioperasikan. 

2. Korut adakan uji coba tembakan kapal Choe Hyon

Pada Rabu (30/4/2025), Korut sudah mengadakan uji coba pertama tembakan dari kapal Choe Hyon. Kapal perang tersebut dinamai Choe Hyon yang merupakan tokoh perlawanan pendudukan Jepang di Korea.  

Pekan lalu, Pemimpin Korut Kim Jong Un mengumumkan pembuatan kapal perang kelas Choe Hyon, kapal penjelajah perang yang lebih besar, serta kapal selam bertenaga nuklir, hingga berbagai jenis kapal pengawal, dikutip RFA.

Pada Maret, Korut juga sudah mengungkapkan pengembangan kapal selam bertenaga nuklir. Pyongyang memperingatkan bahwa kapabilitas pertahanan maritim Korut akan menjadi proyek utamanya. 

3. Sebanyak 600 tentara Korut tewas di Kursk

Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)
Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Anggota parlemen Korsel, Lee Seong-kweun, mengaku memperoleh informasi dari Badan Intelijen Korsel (NIS) bahwa 4.700 tentara Korut jadi korban perang di Kursk Oblast. Sebanyak 600 di antaranya tewas dan sisanya mengalami luka-luka. 

"Sebanyak 600 tentara Korut tewas dalam membantu Rusia melawan Ukraina. Sejauh yang saya pahami, tubuh tentara itu dikremasi di Kursk sebelum dipulangkan ke Korut," ungkapnya, dikutip Ukrainska Pravda.

Menurut laporan NIS, Pyongyang setidaknya sudah mengirimkan 15 ribu tentara ke Rusia yang diterjunkan dalam dua kloter. Pada awal tahun ini, 2 ribu tentara dipulangkan ke negaranya dan menjalani masa karantina. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us