Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia Sebut Negosiasi Perdamaian Ukraina di Swiss Tidak Kredibel

ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)
ilustrasi bendera Rusia (unsplash.com/sampowl)

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov, pada Kamis (2/5/2024), mengungkapkan bahwa negosiasi perdamaian yang diusung Ukraina di Swiss tidak akan berguna. Ia pun menyebut bahwa negosiasi tersebut tidak kredibel karena tidak mengundang Rusia. 

"Kami tidak paham apa langkah ini yang disebut dengan negosiasi perdamaian. Apa yang dimaksud konferensi yang dibicarakan. Apa hasil serius yang diharapkan tanpa adanya partisipasi Rusia," terangnya. 

Sebelumnya, Moskow sudah menyatakan kecaman dan tidak akan menerima hasil dari negosiasi perdamaian di Swiss. Kremlin menyebut bahwa negosiasi perdamaian tersebut hanyalah proyek dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat. 

1. Rusia tolak hadir di seluruh acara yang diinisiasi Zelenskyy

Sama seperti Peskov, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova mengungkapkan, Moskow tidak akan menghadiri negosiasi perdamaian pada Juni nanti atau negosiasi yang diusung oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. 

"Pengorganisir negosiasi perdamaian di Swiss secara terbuka memutarbalikkan fakta. Maka, Rusia tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan di Swiss atau pada dasarnya semua acara yang mempromosikan formula dari Zelenskyy," ungkapnya, dikutip Tass.

"Meskipun kami diundang secara terus menerus dalam forum seperti itu, kami tidak akan menghadirinya," tambahnya. 

Ia menambahkan bahwa Swiss tidak seharusnya menyelenggarakan negosiasi semacam itu. Ia pun menilai Swiss telah kehilangan statusnya sebagai negara netral dan kemampuan sebagai mediator. 

2. Ukraina yakin dapat menekan Rusia lewat negosiasi tersebut

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Muenchen, Jerman, Minggu (18/2/2024). (twitter.com/DmytroKuleba)
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Muenchen, Jerman, Minggu (18/2/2024). (twitter.com/DmytroKuleba)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Dmytro Kuleba, mengakui bahwa tidak mungkin mengadakan negosiasi perdamaian tanpa adanya Rusia. 

"Kami tahu bahwa rencana negosiasi perdamaian ini tidak masuk akal tanpa kehadiran Rusia dan Anda tidak dapat memastikan juga mereka akan bertindak dengan baik," ungkap Kuleba, dikutip Reuters

"Kami dapat terus memberikan tekanan kepada Rusia di medan perang dan menyatukan semua negara yang memiliki prinsip sama dengan kami untuk membantu membuat Moskow bersedia berdialog," tambahnya. 

Sementara itu, Zelenskyy menekankan bahwa pertemuan tersebut akan menjadi platform untuk berdiskusi secara komprehensif dan memperjuangkan perdamaian jangka panjang di Ukraina menurut Piagam PBB dan hukum internasional. 

3. Sebanyak 160 negara diundang dalam acara tersebut

Pemerintah Swiss sudah mengumumkan bahwa sampai saat ini, Rusia masih belum diundang dalam negosiasi perdamaian di negaranya. Padahal, sejauh ini sudah ada 160 negara yang diundang untuk menghadiri acara tersebut.

"Swiss yakin bahwa Rusia seharusnya diundang dalam proses negosiasi perdamaian di Ukraina. Sebuah negosiasi perdamaian tanpa kehadiran Rusia sebenarnya tidak mungkin dilakukan," ungkapnya. 

Dilansir Swiss Info, pemerintah setempat sebenarnya sudah menerima dan berniat mengundang delegasi Rusia dalam acara tersebut, tetapi Moskow menunjukkan penolakan untuk hadir. 

Selain ratusan negara, perwakilan organisasi internasional, seperti G7, G20, BRICS, Uni Eropa (UE), dan lainnya sudah diundang untuk menghadiri negosiasi perdamaian di Lucerne pada 15-16 Juni mendatang. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us