Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia-Ukraina Gencatan Senjata Sementara, Menlu China Telepon AS

Menteri Luar Negeri China, Wang Yi (www.ndtv.com)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri China Wang Yi kembali melakukan percakapan telepon dengan Menlu Amerika Serikat Antony Blinken, Sabtu (5/3/2022) waktu setempat, untuk membicarakan situasi terkini di Ukraina. China menyatakan akan mendorong negosiasi antara Rusia dan Ukraina untuk menyelesaikan krisis.

"Krisis di Ukraina hanya bisa diatasi melalui dialog dan negosiasi. China mendukung semua upaya untuk membantu meredakan ketegangan, mendapatkan solusi politik, dan menentang semua tindakan yang justru tidak kondusif bagi resolusi diplomatik," kata Wang kepada Blinken, seperti dikutip dalam keterangan Kementerian Luar Negeri China yang dirilis, Minggu (6/3/2022), dilansir ANTARA.

1. China tidak ingin ada eskalasi krisis di Ukraina

Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi. (Twitter.com/ShamsullahElha1)

Kedua menlu bercakap melalui telepon setelah Rusia menyatakan gencatan senjata secara parsial di Kota Mariupol dan Kota Volnovakha, Ukraina. Wang berharap baku tembak dihentikan secepatnya dan situasi di lapangan segera reda untuk mencegah krisis kemanusiaan meluas.

"China tidak ingin melihat eskalasi krisis di Ukraina terus terjadi," kata Wang yang juga anggota Dewan Pemerintahan China, jabatan setingkat menko itu.

2. China akan mendorong Rusia dan Ukraina negosiasi langsung

Sejumlah anak berada di dalam bus setelah meninggalkan Ukraina menuju Rumania, menyusul invasi Rusia terhadap Ukraina di penyeberangan perbatasan di Siret, Rumania, Sabtu (5/8/2022). (ANTARA FOTO/REUTERS/Clodagh Kilcoyne/FOC/djo)

China akan berupaya mencarikan solusi damai serta mendorong pihak Rusia dan pihak Ukraina melakukan negosiasi secara langsung.

"Meskipun negosiasi mungkin alot, komunitas internasional harus tetap bekerja sama dan mendukung pembicaraan bilateral sampai negosiasi mereka membuahkan hasil dan perdamaian bisa disepakati," ucapnya.

3. Telepon kedua China-AS

ilustrasi perang dagang amerika dan china (thejakartapost.com)

Percakapan telepon antardiplomat senior kedua negara pemimpin ekonomi dunia itu merupakan yang kedua kalinya dalam dua pekan terakhir setelah keduanya melakukan kontak pada pada 22 Februari untuk membicarakan isu yang sama.

Telepon kedua tersebut dilangsungkan pada saat parlemen China menggelar sidang tahunan dua sesi (Lianghui), yang dihadiri oleh Presiden Xi Jinping dan jajaran pejabat eksekutif.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us