Sebanyak 2,2 Juta Migran Tiba di Perbatasan AS-Meksiko

Jakarta, IDN Times - Badan Penjaga Perbatasan dan Bea Cukai Amerika Serikat (CBP), pada Selasa (26/12/2023), melaporkan lebih dari 2.240.000 migran telah tiba di perbatasan AS-Meksiko sepanjang Januari-November 2023.
Dilansir EFE, jumlah ini bisa menyamai atau bahkan melebihi kedatangan migran pada tahun lalu yang mencapai 2.326.711 migran. Banyaknya kedatangan menunjukkan kenaikan yang signifikasn dibanding 2021 yang hanya mencapai 1,85 juta migran.
Krisis migrasi di AS dan Meksiko sudah terjadi dalam beberapa bulan terakhir akibat membanjirnya migran dari perbatasan Guatemala. Meksiko sebelumnya mengatakan bahwa terdapat sekitar 6 ribu migran yang masuk setiap harinya.
1. Terdapat 11 ribu pencari suaka di perbatasan AS-Meksiko

Organisasi non-profit Ayudandoles a Triunfar mengatakan, terdapat lebih dari 11 ribu pencari suaka yang terus menunggu di dalam shelter di perbatasan AS-Meksiko untuk diperbolehkan masuk ke AS. Ribuan pencari suaka tersebut tersebar di sejumlah kota-kota besar di perbatasan Meksiko.
Dilaporkan CNN, terdapat sekitar 3.800 migran yang menetap sementara di Tijuana. Sedangkan di Reynosa terdapat setidaknya 3.273 migran dan di Matamoros, terdapat sebanyak 4 ribu migran yang tinggal di kamp penampungan.
"Ribuan migran tersebut merasa putus asa, tetapi banyak dari mereka percaya pada mekanisme aplikasi CBP One yang secara otomatis menjadwalkan pertemuan untuk mengajukan suaka dengan aparat CBP," terang Glady Canas pengurus Ayundadoles a Triunfar.
Belakangan ini, perbatasan AS-Meksiko sudah diserbu migran dari berbagai negara yang ingin mencari kehidupan baru di AS. Bahkan, otoritas CBP mengatakan sudah menangkap 242 ribu orang yang berusaha masuk secara ilegal ke AS pada November 2023.
2. Sebanyak 7 ribu migran bergerak dari perbatasan selatan Meksiko
Pada Selasa, sekitar 7 ribu migran telah bergerak dari negara bagian Chiapas, Meksiko selatan untuk mencapai ke perbatasan AS. Karavan migran tersebut terlihat di Villa Comaltitlan dan beberapa di antaranya membawa spanduk.
Dilansir Reuters, salah seorang migran asal El Salvador bernama Rosa mengatakan bahwa ia berharap otoritas di Meksiko dan AS dapat membantunya. Ia berharap mereka tidak menambah beban para migran.
"Kami mencari kehidupan yang lebih baik untuk anak-anak kami dan keluarga kami. Saya berharap cerita ini dapat meluluhkan hati mereka," ungkapnya.
Selain itu, salah seorang migran asal Honduras mengatakan para migran tidak akan berlama-lama di AS. Ia juga meminta kepada Presiden Joe Biden untuk membantu mereka yang sedang dalam kesusahan.
"Presiden Biden seharusnya membantu migran. Faktanya, beberapa dari kami hanya pergi ke AS untuk 5,6, atau 7 tahun dan kemudian kembali ke negara asalnya. Maka dari itu, kami meminta Joe Biden untuk membantu kami," terangnya.
3. Menlu AS kunjungi Meksiko

Pada Rabu (27/12/2023), Menteri Luar Negeri Antony Blinken bersama Kepala Badan Perlindungan Negara Alexander Mayorkas, dan Pensehat Keamanan Gedung Putih Liz Sherwood-Randall melawat ke Meksiko untuk menemui Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador (AMLO).
Dilaporkan La Razon, kunjungan ini untuk melanjutkan negosiasi dengan pemerintah Meksiko untuk membantu menghentikan arus migrasi. Washington juga ingin negara-negara Amerika Latin mengikuti Deklarasi Los Angeles yang membuka pintu bagi migran.
Sementara itu, Meksiko menginginkan AS tidak menutup perbatasan yang akan berdampak pada arus perdagangan kedua negara. Namun, AMLO menekankan agar AS menyelesaikan masalah migrasi ini dari akarnya, seperti mengatasi kemiskinan di Amerika Tengah.