Kakak Beradik Ini Dijuluki Sebagai Tarzan dari India, Bagaimana Kisahnya?

Sepasang kakak beradik asal India menjadi perhatian publik setelah cerita mereka tersebar dari mulut ke mulut. Surendera Kumar (20) dan kakaknya, Rajeshwari (25) adalah warga pedesaan bernama Rajnandgaon, daerah Chhattisgarh, India. Keduanya dikenal sebagai Tarzan karena kecocokan dengan hewan-hewan liar di hutan dekat rumah.
Namun, ibu mereka, Pancho Bai (45), dikutip dari DailyMail, mengaku anak-anaknya memang terlahir berbeda dari lima saudara. Pancho mengatakan Golu, sapaan Surendera serta Rajeshwari bisa masuk hutan selama berjam-jam bahkan berhari-hari tanpa kembali. Pancho khawatir hal-hal yang tidak diingin terjadi pada anaknya.
Sebutan Tarzan muncul setelah penampilan Golu yang dianggap semakin mirip gorila.

Keduanya diakui tidak takut pada binatang, mereka justru bermain dengan para hewan liar itu. Pancho mengatakan biasa harus memarahi dan memaksa kedua anaknya pulang ketika sudah masuk hutan. Keduanya sering bermain petak umpet sampai kejar-kejaran dengan kera.
Namun, akibat gaya berjalannya, Golu sering dipanggil gorila. Orang-orang pun semakin mengaitkan dirinya dengan karakter Tarzan. Tarzan dikenal sebagai raja hutan yang bersahabat baik dengan para hewan. Sebutan itu juga disandingkan kepada Rajeshwari. Sayangnya, beberapa warga atau turis yang memasuki daerah mereka ketakutan ketika melihat Golu dan Rajeshwari.

Menurut Pancho, keduanya memang terlahir secara normal. Pada usia satu tahun keduanya mulai berjalan, tapi memang mengalami kesulitan untuk berbicara. Namun, kecintaan pada alam telah terlihat sejak kecil. Namun, ketakutan lain Pancho adalah kedua anaknya jadi korban dari kelompok militan Naxal.
Ayah mereka dibunuh oleh anggota militan Naxal pada 2014.

Desa Rajnandgaon merupakan lokasi persembunyian dan di bawah kontraol militan Naxal. Naxal sendiri sering dikaitkan dengan kelompok komunis di India. Pada 2014, Golu dan Rajeshwari menghilang dan diduga masuk ke hutan. Sang ayah khawatir keduanya akan memasuki wilayah Naxal dan dibunuh, maka dirinya pun pergi mencari.
Namun, setelah masuk ke hutan, sang ayah pun tidak pulang. Pancho sendiri mengaku bahwa suaminya mengatakan ingin langsung mencari kedua anaknya di pedalaman hutan. Justru suaminya tidak pernah kembali sampai tiga hari kemudian, kedua anaknya kembali berkat ditemukan warga. Pancho curiga kalau suaminya dibunuh oleh Naxal saat mencari anak-anak mereka.
Ketakutan bahwa hal yang sama akan terjadi pada Golu dan Rajeshwari membuat Pancho terus menahan anaknya ke hutan. Kehidupan keluarga Pancho pun tidaklah mudah. Kehilangan suami membuat dirinya harus menjadi tulang punggung keluarga. Dirinya bekerja sebagai pencuci yang dalam satu hari berpenghasilan 160 Rupees atau setara 31.000 rupiah.
Dokter tidak tahu apa yang terjadi pada Golu dan Rajeshwari.

Pancho sendiri mengaku, kakak iparnya Harish Chandra Godh (40) yang akhirnya membantunya untuk hidupi keluarga. Harish memberi uang 3.000 Rupees kepada Pancho, atau setara 580.000 rupiah. Uang tersebut juga sempat digunakan untuk memeriksakan Golu dan Rajeshwari ke rumah sakit. Namun, pihak dokter sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada keduanya.
Saat ini, Pancho mencoba peruntungan dengan meminta bantuan pemerintah setempat untuk mengobati anak-anaknya. Menurut Kepala Tim Dokter di rumah sakit pemerintah, Dr Mithlesh Chaudhari (52) pembentukan otak kakak beradik itu tidak sempurna. Maka, sifat mereka pun terpengaruh.

Menurut Dr Chaudhari sampai saat ini tidak ada cara yang tepat untuk mengobati keduanya. Namun, dokter sendiri mengimbau agar keduanya tetap dijaga, karena lokasi bermainnya adalah hutan. Hal serupa juga dijelaskan Pancho yang mengaku lebih senang anak-anaknya bermain dengan remaja lainnya di desa.