PM Terpilih Inggris Liz Truss Akan Temui Ratu Elizabeth II Hari Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Liz Truss akhirnya keluar sebagai pemenang. Truss akan menggantikan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris sekaligus pemimpin Partai Konservatif.
Truss menjanjikan sejumlah sistem yang cukup berani saat kampanye, salah satunya adalah pemotongan pajak. Truss berhasil mengalahkan kandidat lainnya, Rishi Sunak, eks menteri keuangan Inggris.
Baca Juga: Liz Truss Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris, Ganti Boris Johnson
1. Truss akan menemui Ratu Elizabeth II
Dilansir dari Euronews, Selasa (6/9/2022), Truss dijadwalkan akan bertemu dengan Ratu Elizabeth II di Kastil Balmoral, Skotlandia pada hari ini sekitar pukul 12.00 siang waktu setempat.
Dalam pertemuannya ini, Truss akan secara resmi ditunjuk oleh Ratu Elizabeth sebagai Perdana Menteri Inggris.
Baca Juga: Liz Truss, Menlu yang Terpilih Jadi Perdana Menteri Inggris
2. PM perempuan ketiga di Inggris
Editor’s picks
Truss menjadi PM perempuan ketiga di Inggris setelah Margaret Thatcher dan Theresa May.
Awalnya ada 11 kandidat dalam pemilihan PM sekaligus pemimpin Konservatif ini. Setelah digelar pemungutan suara putaran demi putara, kandidat tersisa hanyalah Truss dan Sunak.
Seiring dengan persaingan keduanya, popularitas Sunak kian menurun. Sunak sempat dikecam karena menjadi menteri yang pertama kali mengundurkan diri dari kabinet Boris Johnson. Sunak juga dinilai memiliki pendekatan ekonomi yang ortodoks untuk mengatasi krisis ekonomi.
Baca Juga: Menlu Inggris Liz Truss Dijagokan Jadi PM Pengganti Boris Johnson
3. Truss janji membenahi ekonomi Inggris
Dalam wawancaranya dengan BBC, Truss mengatakan akan membenahi ekonomi Inggris, terutama isu pasokan energi jika terpilih menjadi perdana menteri.
“Dalam satu minggu jika saya terpilih, akan ada pengumuman soal masalah ini,” kata Truss.
Truss bahkan berjanji untuk memotong pajak. Akan tetapi, janji ini dikritik bahwa pemotongan pajak tersebut tidak akan berguna bagi orang-orang berpendapatan rendah. Dia juga memprioritaskan pertumbuhan ekonomi di tengah inflasi yang dihadapi Inggris.