Spanyol Kucurkan Bantuan Rp181 Triliun untuk Korban Banjir

- Pemerintah Spanyol memberikan bantuan dana 10,6 miliar euro kepada lebih dari 200 korban banjir bandang di Valencia.
- Bantuan mencakup pembayaran langsung ke rumah tangga dan bisnis, serta pinjaman yang dijamin negara sebesar 5 miliar euro.
- Upaya pencarian terus dilakukan karena masih banyak korban hilang, termasuk fokus pada tempat parkir bawah tanah dan fasilitas bawah tanah lain yang terendam.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah Spanyol mengeluarkan bantuan dana 10,6 miliar euro (Rp181,9 triliun) kepada korban banjir bandang. Lebih dari 200 orang tewas dalam bencana yang terjadi minggu lalu.
Pada Selasa (5/11/2024), Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan bantuan tersebut akan mencakup pembayaran langsung ke rumah tangga dan bisnis.
Banjir besar melanda Valencia timur, menghancurkan banyak bangunan dan jalanan tertutup. Lebih dari 60 wilayah kotamadya terdampak malapetaka yang bersejarah tersebut. Upaya pembersihan hingga kini masih terus dilakukan.
1. Rincian bantuan untuk para korban banjir
Total korban tewas akibat banjir sedikitnya 215 orang dan baru 111 yang teridentifikasi. Masih ada korban lain yang belum ditemukan.
"Masih banyak orang hilang yang belum ditemukan, rumah dan bisnis hancur, terkubur di bawah lumpur dan banyak orang menderita kekurangan parah," kata Sanchez, dikutip Al Jazeera.
Kucuran bantuan yang diberikan pemerintah nasional Spanyol tersebut mencakup bantuan tunai sebesar 838 juta euro (Rp14,3 triliun) untuk usaha kecil dan pekerja lepas yang terkena dampak.
Selain itu, paket bantuan mencakup pinjaman yang dijamin negara sebesar 5 miliar euro (Rp85,8 triliun). Pemerintah pusat akan membiayai 100 persen pembersihan dan setengah dari perbaikan infrastruktur yang rusak.
Sanchez juga mengatakan bahwa pemerintah telah meminta bantuan dari dana solidaritas Uni Eropa (UE).
2. Upaya pencarian korban terus dilakukan
Bencana banjir tersebut menyapu wilayah Valencia, Castile La Mancha, dan Andalusia. Sebagian besar korban tewas berasal dari Valencia.
Jumlah korban tewas kemungkinan masih akan bertambah seiring pencarian yang terus dilakukan.
Dilansir DPA, pihak berwenang mengatakan mereka fokus pencarian pada tempat parkir bawah tanah dan fasilitas bawah tanah lain yang terendam seperti terowongan dan lorong.
Mereka juga khawatir beberapa korban mungkin hanyut ke muara sungai atau ke laut. Kapal amfibi Angkatan Laut telah dikerahkan untuk membantu upaya pencarian.
3. Pemerintah daerah minta bantuan tiga kali lipat lebih banyak
Paiporta, ibu kota Valencia, merupakan salah satu wilayah paling parah yang dilanda bencana. Sekitar 70 orang tewas berasal dari kota tersebut.
Walikota Paiporta Maribel Albalat, meminta lebih banyak alat berat untuk mengatasi kekacauan akibat malapetaka tersebut.
Dilansir Business Insider, pemerintah daerah Valencia meminta bantuan senilai 30 miliar euro (Rp515 triliun), tiga kali lipat dari yang dikucurkan pemerintah pusat. Jumlah tersebut hampir setara dengan seluruh anggaran tahunan wilayah tersebut.
"Langkah-langkah itu akan berfungsi untuk membangun kembali, meluncurkan dan mengurangi dampak badai," kata Carlos Mazon, Presiden provinsi Valencia.
Badan Meteorologi Negara Spanyol mengatakan, badai yang melanda negaranya minggu lalu dan menyebabkan banjir, merupakan badai paling parah sejak 1987. Bencana itu mempengaruhi banyak sektor ekonomi, termasuk pertanian, industri, dan jasa.