Ketum PPP Ajak Generasi Muda Wujudkan Kedaulatan Pangan

- Mardiono mengatakan, masa depan pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda yang berani berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan zaman.
- Mardiono juga menilai pentingnya kolaborasi lintas sektor agar semangat tersebut dapat terwujud.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono, mengajak generasi muda untuk mengambil peran lebih besar dalam pembangunan nasional, terutama dalam mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.
Seruan tersebut disampaikannya bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025 yang menurutnya menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat persatuan dan tanggung jawab terhadap masa depan bangsa.
Sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Mardiono menilai makna Sumpah Pemuda tak hanya sebatas simbol persatuan, tetapi juga wujud nyata dari tekad kolektif untuk berkontribusi di berbagai sektor pembangunan, termasuk bidang pertanian.
“Pemuda hari ini adalah penggerak perubahan dan pembawa harapan. Dalam konteks pembangunan nasional, khususnya di bidang pangan, mereka memiliki peran strategis untuk menghadirkan inovasi dan produktivitas baru di sektor pertanian. Kita membutuhkan lebih banyak petani milenial yang mampu mengintegrasikan teknologi, kreativitas, dan semangat wirausaha untuk membangun masa depan pangan yang berdaulat,” ujar Mardiono di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
1. Masa depan pertanian ada pada generasi muda

Mardiono mengatakan, masa depan pertanian Indonesia berada di tangan generasi muda yang berani berinovasi dan beradaptasi terhadap perubahan zaman. Tantangan global seperti krisis pangan, perubahan iklim, hingga disrupsi teknologi, kata dia, menuntut lahirnya pola pikir baru yang lebih modern dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa lagi bergantung pada cara-cara lama. Pemuda harus hadir sebagai pelaku utama yang memanfaatkan inovasi digital, pertanian presisi, dan sistem pertanian sirkular. Ini bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan untuk menjaga keberlangsungan bangsa,” ujar dia.
2. Harus ada kolaborasi lintas sektor

Mardiono juga menilai pentingnya kolaborasi lintas sektor agar semangat tersebut dapat terwujud. Dia menekankan perlunya sinergi antara pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan organisasi kepemudaan untuk membentuk generasi muda yang tangguh, kreatif, serta berdaya saing di bidang pangan.
“Kita harus menyiapkan ruang bagi pemuda untuk berinovasi, membangun usaha tani modern, dan menjadi bagian dari solusi terhadap masalah pangan nasional,” kata dia.
3. Generasi muda harus bisa meneladani semangat Sumpah Pemuda

Mardiono mengajak seluruh anak muda Indonesia untuk meneladani semangat para pemuda 1928 yang menyatukan bangsa dengan tekad dan keberanian. Dia berharap semangat itu dapat diterjemahkan dalam kerja nyata untuk membangun bangsa yang mandiri dan berdaulat secara ekonomi maupun pangan.
“Mari kita jadikan semangat Sumpah Pemuda sebagai inspirasi untuk bersatu membangun kemandirian bangsa. Pemuda adalah energi perubahan. Dari ladang hingga laboratorium, dari desa hingga kota, mereka adalah penggerak Indonesia menuju kedaulatan pangan dan kesejahteraan bersama,” ucap dia.

















