Kejagung Pastikan Najelaa Shihab Tak Terlibat di Kasus Chromebook

- Najelaa tidak pernah dipanggil Kejagung sebagai saksi
- Pengacara Nadiem sebut Najelaa ada di dalam WA grup ‘Mas Menteri Core Team’
Jakarta, IDN Times - Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan Pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab, tak terlibat dalam kasus pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna, mengatakan, Najelaa tidak ada dalam grup ‘Mas Menteri Core Team’ seperti klaim Pengacara Nadiem Makarim, Tabrani Abby.
“Saya sudah tanya (penyidik), gak ada (Najelaa) di WA grup itu,” kata Anang kepada IDN Times, Selasa (28/10/2025).
1. Najelaa tak pernah dipanggil Kejagung

Hingga saat ini penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) pun belum pernah memanggil Najelaa Shihab sebagai saksi dalam kasus tersebut.
“Sampai saat ini belum ada pemanggilan terhadap Najelaa Shihab” kata dia.
Anang mengatakan, fakta-fakta yang diungkap pengacara Nadiem akan diuji kebenarannya dalam persidangan.
“Penuntut umum yang lebih tahu yang punya kepentingan dalam pembuktian, silakan saja penasehat hukum mau bicara apa. Nanti yang menentukan bukan opini, bukan pendapat di luar pengadilan yang menentukan seorang bersalah atau tidaknya adalah fakta-fakta hukum yang terungkap di persidangan,” lanjut dia.
2. Pengacara Nadiem sebut Najelaa ada di dalam WA grup ‘Mas Menteri Core Team’

Sebelumnya, Pengacara Nadiem Makarim, Tabrani Abby, mengatakan, terdapat dua grup WhatsApp yang dibuat Nadiem, yakni ‘Edu Org’ dan ‘Education Council’ pada 28 Agustus 2025. Grup itu dibuat Nadiem setelah bertemu Presiden RI ke-7 Joko “Jokowi” Widodo dan diberitahu akan dilantik sebagai Mendikbud.
Setelah dilantik menjadi Mendikbud pada 23 Oktober 2019, Nadiem melebur dua WA grup itu menjadi satu, yakni 'Mas Menteri Core Team.'
Dalam grup itu, kata dia, terdapat beberapa staf khusus dari Nadiem, yaitu Fiona Handayani, Jurist Tan hingga ahli pendidikan Najelaa Shihab. Mereka juga sudah bergabung di dua grup sebelum Nadiem dilantik.
“Di situ ada Jurist Tan, ada Fiona (Handayani), ada Najelaa (Shihab) dan lain-lain,” kata Tabrani Abby dalam konferensi pers pada Senin (27/10/2025).
Tabrani mengatakan, semua yang ada dalam grup itu termasuk Najelaa, aktif memberikan gagasan dan masukan tentang pendidikan kepada Nadiem selaku menteri.
Kendati demikian, dia tidak mengungkap secara rinci ihwal gagasan dan masukan apa saja yang disampaikan oleh kakak dari Jurnalis Najwa Shihab tersebut.
"Yang saya tahu Najelaa itu memang beliau memberikan gagasan atau masukkan kepada kementerian. Jadi beliau sudah banyak juga membantu kementerian pendidikan untuk memberikan gagasan terkait dengan pendidikan di Indonesia," kata dia.
"Kalau soal itu (masukan) nanti kita sampaikan berikutnya, kita harus cek lagi di WhatsApp, itukan ada seribu lembar kita print semuanya,” lanjut dia.
3. Respons Najelaa Shihab

Kepada IDN Times, Najelaa mengaku sempat berada dalam satu WA grup bersama Nadiem. Di dalam grup, terdapat puluhan orang lainnya termasuk mitra-mitra pendidikan independen dan eksternal.
“Serta pejabat-pejabat kementerian selain Nadiem Makarim, untuk membahas saran maupun usulan rekomendasi dan kajian kebijakan pendidikan sesuai peran Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK), dalam mendukung kementerian, antara lain pengembangan kurikulum dan penerimaan peserta didik baru,” ujar Najelaa.
Namun demikian, Dewan Penasihat dan Pendiri Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) itu membantah pernah terlibat pembahasan terkait Chromebook.
“Namun, saya tidak pernah ikut membahas baik secara langsung maupun dalam WA grup khusus tentang persiapan atau perencanaan pengadaan Chromebook dan peralatan teknologi informasi karena program ini bukanlah merupakan bagian dari lingkup pekerjaan PSPK, yaitu substansi kebijakan pendidikan, bukan sarana dan prasarana,” ucap dia.

















