Tahapan yang Dilakukan Vatikan setelah Paus Fransiskus Wafat

- Camerlengo mengonfirmasi kematian Paus dan memecahkan Cincin Nelayan di hadapan para kardinal.
- Vatikan membuat pengumuman publik resmi, berkabung selama 9 hari, dan persiapan pemakaman di Basilika Santo Petrus.
- Dewan Kardinal berkumpul untuk memilih Paus baru melalui konklaf dengan kerahasiaan yang ketat.
Jakarta, IDN Times - Meninggalnya Paus Fransiskus membuat dunia ikut berduka. Masa berkabungnya akan berlangsung selama 9 hari sejak ia meninggal. Sementara itu, pemilihan Paus yang baru akan dilaksanakan 15 hari setelah Paus meninggal.
Paus adalah pemimpin tertinggi umat Katolik di dunia yang berkedudukan di Vatikan, Roma. Jumlah paus di dunia yang memimpin sejak abad pertama hingga sekarang sudah sebanyak 266.
Lalu apa yang akan dilakukan gereja Katolik usai Paus Fransiskus meninggal? Berikut tahapan yang dilakukan Vatikan setelah Paus Fransiskus wafat.
1. Konfirmasi Kematian
Sang Camerlengo (Kamar Ketua Gereja Roma Suci) secara resmi akan mengonfirmasi kematian Paus Fransiskus. Secara tradisi, ia memanggil nama baptis Paus dengan lembut sebanyak tiga kali.
"Jika tidak ada respons, ia menyatakan Paus telah meninggal," demikian dikutip dari USA Today, Selasa (22/4/2025).
2. Pemusnahan Cincin Nelayan
Cincin Nelayan, sebuah stempel yang digunakan untuk menyegel dokumen resmi. Cincin itu dipecahkan oleh Camerlengo di hadapan para kardinal.
Langkah ini diambil untuk mencegah penyalagunaannya dan melambangkan berakhirnya kewenangan paus tersebut.
3. Pengumuman resmi kematian
Vatikan membuat pengumuman publik resmi. Mereka membunyikan lonceng dan adat berkabung dimulai. Pengibaran bendera setengah tiang di beberapa tempat juga dilakukan.
4. Sembilan hari berkabung
Setelah pengumuman publik disampaikan, Vatikan juga akan mengumumkan waktu berkabung selama 9 hari. Waktu berkabung ini akan dibarengi dengan sejumlah Misa yang dipersembahkan untuk ketenangan jiwa Paus.
Jenazah dipersiapkan dan akan disemayamkan di Basilika Santo Petrus untuk penghormatan publik.
5. Pemakaman
Paus secara tradisional dimakamkan di ruang bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus, meskipun ia dapat meminta tempat peristirahatan lain. Jenazah biasanya ditempatkan dalam tiga peti mati: peti kayu, peti timah, dan peti kayu lainnya, masing-masing ditempatkan di dalam peti lainnya.
6. Sede Vacante (Tahta Kosong)
Selama masa ini, semua tata kelola Gereja dihentikan, kecuali untuk masalah-masalah rutin yang ditangani oleh Camerlengo. Tidak ada pengangkatan baru atau keputusan besar yang dapat dibuat hingga paus baru terpilih.
7. Persiapan untuk Konklaf
Dewan Kardinal berkumpul di Roma. Setelah setidaknya 15 hari tetapi tidak lebih dari 20 hari setelah kematian paus, konklaf mulai memilih paus baru.
Hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara.
8. Konklaf
Diadakan di Kapel Sistina dengan kerahasiaan yang ketat. Pemungutan suara berlanjut hingga seorang kandidat memperoleh mayoritas dua pertiga.
Setelah pemungutan suara berhasil, kardinal terpilih ditanya, "Apakah Anda menerima pemilihan kanonik Anda sebagai Paus Tertinggi?"
Jika dia menjawab ya, maka ia bisa memilih nama kepausannya.
9. Paus baru diumumkan
Kardinal proto-diakon melangkah ke balkon Basilika Santo Petrus dan menyatakan, "Habemus Papam!" (Kita punya Paus!)
Kemudian Paus baru akan muncul di hadapan publik dan memberikan berkat Urbi et Orbi pertamanya.