Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Taliban Malu-Malu, Beri Kode ke AS Minta Bantuan Kemanusiaan

Cuplikan suasana di wilayah yang dikuasai Taliban. twitter.com/pagossman

Jakarta, IDN Times - Taliban menyampaikan terima kasih kepada komunitas internasional usai dijanjikan ratusan juta dolar untuk penanganan kemanusiaan di Afghanistan. Melalui pernyataan yang disampaikan pada Selasa (14/9/2021), Taliban juga mendesak Amerika Serikat (AS) untuk berbaik hati kepada negara miskin itu.

Secara lebih spesifik, keterangan Taliban merujuk pada konferensi donor di Jenewa pada Senin (13/9/2021), yang berakhir dengan komitmen penyediaan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan senilai 1,2 miliar dolar AS (sekitar Rp17,1 triliun).

Konferensi itu dihelat karena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) khawatir kembalinya Taliban ke tampuk kekuasaan akan memperburuk krisis kemanusiaan Afghanistan. Di sisi lain, rakyat Afghanistan juga masih berjibaku melawan kekeringan dan krisis ekonomi serta kesehatan imbas pandemik COVID-19.

1. Taliban janji gunakan bantuan dengan bijak

Tentara Taliban terlihat di salah satu alun-alun utama kota di Kabul, Afghanistan, Rabu (1/9/2021). ANTARA FOTO/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS.

Dilansir dari AFP, Menteri Luar Negeri baru Afghanistan, Amir Khan Muttaqi, berjanji bahwa Taliban akan menggunakan uang donor dengan bijak. Dia juga berjanji akan menggunakan sumbangan internasional untuk mengentaskan kemiskinan.

"Kami berterima kasih dan menyambut janji dunia untuk bantuan sekitar satu miliar dolar, dan meminta mereka untuk melanjutkan bantuan mereka ke Afghanistan," kata Muttaqi.

"Imarah Islam akan mencoba yang terbaik untuk memberikan bantuan ini kepada orang-orang yang membutuhkan dengan cara yang benar-benar transparan," tambah dia.

2. Taliban mengharapkan bantuan Amerika Serikat

Pasukan Taliban berpatroli di jalan raya sehari setelah penarikan pasukan AS dari Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Selasa (31/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Pada kesempatan yang sama, Taliban juga berharap AS bisa menunjukkan hatinya sebagai negara besar. Muttaqi kemudian menyinggung kontribusi dan profesionalisme Taliban dalam misi evakuasi yang telah mengangkut lebih dari 120 ribu orang ke luar dari Afghanistan.

"Amerika adalah negara besar, mereka harus memiliki hati yang besar," ujar dia.

Muttaqi melaporkan, sejauh ini Afghanistan telah menerima bantuan dari negara-negara seperti Pakistan, Qatar, dan Uzbekistan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Dia juga mengungkap bahwa Afghanistan sedang berdiskusi dengan China untuk bantuan vaksin COVID-19 serta bantuan kemanusiaan senilai 15 juta dolar AS (sekitar Rp213 miliar).  

3. Sekjen PBB sebut bantuan digunakan untuk mempengaruhi Taliban

Wikimedia.org/U.S. Mission Photo by Eric Bridiers

Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan, sebagaimana diberitakan The Straits Times, bantuan internasional dapat digunakan untuk mempengaruhi Taliban agar membentuk rezim yang inklusif, moderat, dan memberi perhatian terhadap hak asasi manusia.

Pernyataan itu selaras dengan ungkapan Qatar beberapa pekan lalu, yang mengatakan bahwa situasi Afghansitan akan memburuk jika komunitas internasional mengabaikan Taliban. Bahkan, bukan tidak mungkin Afghanistan akan menjadi sarang terorisme lagi.

"Tidak mungkin memberi bantuan kemanusiaan di Afghanistan tanpa melibatkan otoritas de facto. Sangat penting untuk terlibat dengan Taliban pada saat ini,” tambah Guterres dalam Konferensi Jenewa.
 
 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us