Tegang dengan India, Maladewa Perkuat Relasi dengan China

Jakarta, IDN Times - Presiden Maladewa Mohammed Muizzu, pada Kamis (11/1/2024), mengunjungi China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Lawatan ini menjadi pertama kalinya Muizzu ke luar negeri usai terpilih sebagai pemimpin Maladewa pada September 2023.
Selama ini, Muizzu memang berniat menjauhkan pengaruh dan intervensi India di negara kepulauan di Samudra Hindia tersebut. Pekan lalu, hubungan Maladewa dan India makin menegang setelah Muizzu menginstruksikan penarikan puluhan tentara India yang ditempatkan di negaranya.
1. Muizzu setujui 20 kerja sama kunci antara Maladewa-China

Dalam kesempatan itu, Muizzi mengatakan bakal meningkatkan kerja sama antara Maladewa dan China. Keduanya juga setuju dalam menghargai satu sama lain dan menghormati kepentingan masing-masing.
"Muizzi dan Presiden Xi Jinping setuju untuk meningkatkan hubungan strategis yang bertujuan mengekspansi dan memperkuat praktik kerja sama kedua negara," terang Kantor Kepresidenan Maladewa.
"China mendukung penuh kedaulatan, kemerdekaan, harga diri bangsa Maladewa dan mendukung pembangunan yang sesuai dengan keinginan negaranya. Kedua pemimpin setuju menandatangani 20 perjanjian kunci yang menjadi simbol sebuah langkah signifikan dalam sejarah hubungan bilateral kedua negara," sambungnya.
Dilansir EFE, persetujuan kedua negara ini dilakukan pada kunjungan perdana Presiden Maladewa ke China. Sebelumnya, Maladewa merupakan sekutu utama India dan presiden yang terpilih usai pemilu selalu melakukan kunjungan kenegaraan pertama ke India.
2. Maladewa dukung penuh reunifikasi China dan Taiwan
Muizzu menyetujui doktrin Presiden Xi Jinping terkait Global Security Initiative (GSI) yang mendukung keamanan bersama, di samping GDI (Global Development Initiative), GCI (Global Civilization Initiative), dan BRI (Belt and Road Initiative).
"Kedua negara setuju mengeksplorasi dalam implementasi GSO untuk mempererat kerja sama penegakan hukum dan bersama-sama melawan tantangan tradisional maupun non-tradisional dan mempromosikan relasi bilateral serta berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas global," ujar Muizzu, dilansir Hindustan Times.
"Maladewa mengapresiasi penuh visi pembangunan komunitas dengan membagikan masa depan umat manusia, BRI, prinsip promosi persahabatan, kejujuran, keuntungan bersama, dan inklusivitas dengan negara tetangga," tambahnya.
Selain itu, Muizzu juga menolak aksi atau pernyataan yang menyeret soal intervensi urusan dalam negeri China, terutama soal Taiwan. Ia pun menyatakan dukungan penuh dan mengharapkan tercapainya reunifikasi China dengan Taiwan.
3. India-Maladewa bersitegang usai PM Modi berlibur di Pulau Lakshadweep
Pada Senin (8/1/2024), India dan Maladewa saling memanggil dubes di tengah memanasnya hubungan kedua negara. Pemanggilan ini berdasarkan hinaan yang dilontarkan tiga wakil menteri Maladewa kepada PM India Narendra Modi.
Ketika pejabat publik itu diketahui mengunggah video ejekan terhadap Modi yang tengah berlibur ke Kepulauan Lakshadweep di utara Maladewa sembari mempromosikan wisata. Unggahan itu menyebut Modi sebagai badut dan boneka Israel.
Setelah adanya unggahan hinaan ini, pemerintah Maladewa kemudian menangguhkan tiga pejabat negara tersebut. Ketiganya pun memberikan klarifikasi bahwa pernyataan itu diungkapkan sebagai opini pribadi.
Menanggapi masalah ini, salah satu platform penyedia jasa perjalanan terbesar di India, EaseMyTrip memutuskan untuk menangguhkan semua layanan dan pemesanan penerbangan ke Maladewa.